KAIRO - Dalam ajaran Islam membunuh Cicak dijelaskan dalam hadis karena dinilai tindakan sunah. Kini para ilmuwan akhirnya menemukan struktur mikroskopis yang memungkinkan keterampilan cicak bertahan hidup ini dengan memutuskan bagian ekor.
Ketika memilih antara hidup dan mati, banyak hewan rela mengorbankan anggota badan untuk terpisah. Para ilmuwan akhirnya menemukan struktur mikroskopis yang memungkinkan keterampilan kadal dan cicak bertahan hidup ini dengan memutuskan bagian ekor.
Hal ini disebut oleh Al-Qaradhawi dalam Kaifa Nata‘amal ma`a Sunnah-nya sebagai "At-ta`kid min madlulati alfazhil hadis". Maka kata harus memastikan, kata `al-auzagh` dalam hadits tersebut apakah untuk menunjukkan kata cicak seperti cicak-cicak di rumah kita atau tidak.
Imam An-Nawawi dalam Syarah Muslim-nya menjelaskan bahwa auzagh yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah yang sejenis saamul abrash, yakni cicak yang dapat mendatangkan penyakit. Atau ditegaskan lagi oleh An-Nawawi sebagai al-hasyaratul mu`dzi (hewan yang dapat menyakiti).
Berdasarkan sains, kemampuan amputasi diri cicak meskipun ada kerugian kehilangan ekor, mereka berguna untuk bermanuver, karena akan lebih ringan. Namun tak hanya untuk mengecoh, Yong-Ak Song, seorang insinyur biomekanik di Universitas New York Abu Dhabi, menyebut ini sebagai "paradoks ekor".
“Ia harus melepaskan ekornya dengan cepat untuk bertahan hidup,” kata Dr. Song tentang kadal itu, seperti dilansir dari New York Times, Selasa (22/2/2022).
Setelah diteliti pada skala mikroskopis, mereka dapat melihat bahwa setiap patahan di mana ekornya terlepas dari tubuhnya dipenuhi dengan pilar berbentuk jamur yang mengandung penyakit.
Editor : Hilman Hilmansyah
Artikel Terkait