"Awalnya Sakti dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang selama empat hari sebelum akhirnya dirujuk ke RS Fatmawati untuk menjalani biopsi," ujarnya.
Hasil biopsi tersebut akan menentukan apakah kanker yang diderita Sakti bersifat ganas atau jinak.
Selama proses perawatan, Sakti harus menjalani rawat jalan sepuluh hari sekali selama lebih dari sebulan dan disarankan untuk menjalani kemoterapi.
Dia juga harus terus mendapatkan bantuan oksigen karena perutnya sering terasa perih dan panas saat kankernya kambuh. Kedua orang tuanya, yang hanya berjualan ayam potong, setiap hari harus mengisi tabung oksigen yang memakan biaya lumayan besar.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait