Sulistyowati juga menyebutkan bahwa di Malaysia antrean haji jauh lebih panjang dibandingkan Indonesia.
"Di Malaysia antreannya bisa mencapai seratus tahun lebih," ujarnya.
Namun, yang menarik adalah meskipun antrean panjang, banyak orang yang tetap mendaftar. Hal ini karena masyarakat Malaysia meyakini bahwa niat dan pendaftaran haji sudah dianggap sebagai haji, dan urusan usia adalah kehendak Allah.
Untuk diketahui, simposium ini terdiri dari dua sesi panel. Sesi pertama membahas tema "Optimalisasi Pasar Modal dan Perbankan dalam Percepatan Inklusi Keuangan Syariah" dengan menghadirkan para narasumber, termasuk Direktur Utama Bank Syariah Indonesia dan Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia.
Sesi kedua mengangkat tema “Tantangan dan Peluang Pengelolaan Haji” dengan narasumber dari BPKH dan institusi keuangan lainnya.
Simposium ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk PT Pertamina (Persero), BPKH, PT Rintis Sejahtera (PRIMA), PT Hutama Karya, Yayasan Jala Surga, PT Semen Indonesia (SIG), Yayasan Amaliah Astra, PT Jasa Raharja, dan PT Pelindo.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait