Tipe unit yang ditawarkan:
- Mejiro: Luas tanah 84 m², bangunan 100 m²
- Hibari: Luas tanah 105 m², bangunan 138 m²
- Kiji: Luas tanah 120 m², bangunan 156 m²
Semua unit terdiri dari dua lantai dan dilengkapi teknologi ramah lingkungan, seperti panel surya dan gas bawah tanah, mengurangi kebutuhan tabung gas.
Proyek Morizora telah mendapatkan sertifikasi EDGE Advanced, memastikan penggunaan energi dan air lebih efisien. Imelda Fransisca, President Director PT. One Sentral Bogor, menegaskan bahwa konsep Morizora bukan sekadar kembali ke alam, tetapi juga memberikan manfaat bagi alam.
“Kami menghadirkan rumah dengan teknologi insolasi untuk melindungi dari panas, serta fokus pada efisiensi energi dan keberlanjutan,” ujarnya dalam acara Grand Agent Gathering di Fullbelly Eats, OCBD.
Morizora menargetkan pembeli dari masyarakat Bogor (tier 1) dan Jakarta (tier 2). Imelda mengungkapkan bahwa proyek ini tetap terjangkau untuk segmen kelas menengah dengan harga mulai Rp 2,3 miliar.
Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara arsitek Jepang—Takahiro Fuwa, Masatsugu Wada, dan Shoko Yuzawa—dengan firma arsitektur lokal Sontani + Partners. Kolaborasi ini bertujuan menciptakan hunian yang tidak hanya estetis, tetapi juga harmonis dengan budaya dan lingkungan Indonesia.
President Director PT. Sumitomo Forestry Indonesia, Fumihide Nakatsu, menekankan komitmen perusahaannya untuk meningkatkan kualitas hunian di Indonesia.
“Kerja sama dengan pengembang lokal seperti PT. Olympic Bangun Persada memungkinkan kami menghadirkan hunian berstandar internasional dengan sentuhan lokal,” ujar Nakatsu.
PT. Sumitomo Forestry Indonesia telah berpengalaman lebih dari 50 tahun dalam industri kayu dan berperan aktif dalam proyek berkelanjutan. Peluncuran resmi Morizora akan berlangsung pada 16 November 2024 mendatang, sebagai langkah baru dalam menghadirkan hunian inovatif dan ramah lingkungan di Indonesia.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait