
Senada, kegeraman akibat pembiaran jalan rusak juga disuarakan oleh salah seorang aktivis Bogor, Ade Wira Sanjaya seraya menyebut kerusakan parah Jalan Raya Parung Panjang yang membentang sepanjang 11 kilometer tersebut sudah berjalan selama tujuh tahun. Ade pun mencatat selama Tahun 2024 sebanyajk 100 orang pengendara juga warga meninggal sia-sia akibat jalan rusak.
“Jalan Raya Parungpanjang sepanjang 11 kilometer ini nyaris sudah tujuh tahun tak kunjung ada perbaikan dari pemerintah bahkan dibiarkan kerusakaannya semakin parah. Tahun 2024 lalu tercatat 100 orang telah menjadi korban,” kata Ade.
Menurut Ade, warga juga para pengendara menganggap perbaikan Jalan Raya Parungpanjang sudah harus segera direalisasikan pemerintah, guna menghindari korban berjatuhan lebih banyak juga memperlancar aktivitas, terlebih ruas jalan tersebut menjadi urat nadi perekonomian wilayah.
Selain itu, akibat intensitas truk tronton yang kerap melintas warga berharap pemerintah merealisaikan pembangunan ruas jalan alternatif khusus truk tambang sehingga arus lalu lintas di Jalan Raya Parungpanjang tidak terganggu juga menghindari kerusakan jalan bertambah parah.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait