
Ia menegaskan bahwa Inspektorat sebagai bagian dari Pemkot Bogor bukan hanya berperan sebagai pengawas yang ditakuti, tetapi harus mampu menjadi mitra strategis bagi seluruh perangkat daerah. Fungsi mentoring, konseling, hingga coaching harus lebih ditonjolkan.
“APIP harus punya pemahaman dan pandangan yang lebih luas. Jangan hanya berperan sebagai pengawas, tapi juga sebagai konsultan, tempat bertanya, sekaligus penyampai informasi teknis. Jadilah perpanjangan tangan kepala daerah untuk membantu menyelesaikan persoalan perizinan dan optimalisasi PAD,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Pengawasan Akuntabilitas Keuangan Daerah BPKP, Emy Yunidyastuti, menyatakan bahwa pelatihan ini adalah bentuk sinergi dan kolaborasi dengan Inspektorat Kota Bogor. Ia menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan untuk memfasilitasi kegiatan ini.
“BPKP tidak bisa menjalankan pengawasan sendiri. Diperlukan kerja sama yang solid dengan APIP daerah. Pelatihan ini jadi salah satu upaya memperkuat kapasitas pengawasan, khususnya dalam efisiensi anggaran dan peningkatan PAD,” ujarnya, didampingi Kepala Pusdiklatwas BPKP, Ersi Soenarsih.
Melalui pelatihan ini, para peserta diharapkan mampu mengidentifikasi titik-titik kelemahan serta merumuskan strategi pengawasan yang lebih efektif dan inovatif.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Inspektorat Kota Bogor Pupung W. Purnama dan Kepala BKPSDM Kota Bogor Herry Karnadi.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait