Mager Seharian Tingkatkan Risiko Kematian? Ini Kata Dosen Fakultas Kedokteran IPB University

Furqon Munawar
Mager Seharian Tingkatkan Risiko Kematian? Ini Kata Dosen Fakultas Kedokteran IPB University Mager alias malas gerak berpotensi picu masalah kesehatan bahkan kematian dini. (Foto : Istimewa/SINDOnews.com)

“Apabila semua hal tersebut terjadi dalam waktu lama, maka akan menyebabkan penumpukan kadar gula dalam darah, kadar kolesterol darah, aliran darah menjadi kurang lancar, melemahkan otot, hingga meningkatkan risiko kepikunan (demensia) dan kematian dini,” ungkapnya.

Lalu, apa solusinya?

“Usahakan tetap aktif. Kalau bisa berdiri, jangan duduk. Gunakan standing desk, naik sepeda daripada motor, berdiri di angkutan umum, dan gabung komunitas olahraga,” sarannya.

Tak hanya itu, dr Widya juga menyarankan untuk menyediakan sarana pendukung agar tubuh tetap aktif seperti sepatu olahraga, alat workout sederhana, hingga pakaian nyaman untuk bergerak.

“Pada dasarnya, tubuh kita memang diciptakan untuk aktif. Jadi, ayo bergerak, jangan terus-menerus mager,” ucapnya. 

Editor : Furqon Munawar

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update