"Seluruh rumah sakit di wilayah Kota Bogor juga telah dikoordinasikan untuk bersiap menerima pasien tambahan jika ada kasus baru yang muncul," jelasnya.
Selanjutnya, Dinas Kesehatan akan terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, pihak sekolah, dan instansi terkait lainnya untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.Secara umum, Dinas Kesehatan juga mengimbau kepada masyarakat agar dalam mengonsumsi makanan perlu memperhatikan proses mulai dari penyiapan hingga penyajian makanan.
"Jika ada keluhan setelah mengonsumsi makanan, maka dapat segera mengakses pelayanan kesehatan di Puskesmas terdekat atau Dinas Kesehatan melalui call center PSC 119," tutur Retno.
Sebagai informasi, pendampingan oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor dalam penyelenggaraan MBG ini meliputi:
- Koordinasi dengan pihak sekolah untuk pengawasan makanan dan tata cara penyimpanan makanan yang baik hingga sampai ke siswa
- Melakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) sesuai ketentuan
- Melakukan Pelatihan Higiene Sanitasi Pangan (HSP) kepada pengelola dan penjamah pangan dengan menggunakan modul yang telah tersedia
- Melakukan pengambilan dan pemeriksaan sampel lingkungan (air, makanan, usap alat, dan usap dubur)
- Memberikan penyuluhan dan mewajibkan pengelola untuk menyimpan sampel makanan hasil produksi selama 2 x 24 jam di dalam freezer
- Memastikan semua tahapan proses pengolahan pangan sesuai standar keamanan pangan
- Melakukan pembinaan dan pengawasan ke satuan pelayanan secara berkala
Dalam kejadian ini, Dinas Kesehatan melakukan penyelidikan sumber kontaminasi, pengawasan fasilitas pengolahan makanan, serta penanganan dan pemantauan pasien.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait
