Wisata Kapal Persawahan ini sebelumnya diresmikan dua tahun lalu oleh Pemerintah Desa Cilaku bersama Kecamatan Tenjo, dan menjadi ikon wisata kuliner yang digandrungi kaum muda. Daya tarik utamanya adalah kapal besar yang tampak ‘tenggelam’ di tengah hamparan sawah, menyajikan pemandangan eksotis yang sempat viral di media sosial.
Namun kini, kondisi destinasi tersebut memprihatinkan. Ketua BUMDes Berkah Mandiri, Tata Supriatna, menyampaikan bahwa pihaknya sudah berusaha mempertahankan destinasi ini, namun keterbatasan dana menjadi tantangan utama.
“Wisata ini dulu sangat ramai. Tapi sekarang kondisinya sudah tak terawat. Banyak bambu yang rapuh dan berbahaya bagi pengunjung. Sepinya minat masyarakat, ditambah kendala modal, membuat kami kesulitan untuk menghidupkannya kembali,” ujarnya.
Menurut Tata, pihaknya pernah merancang konsep revitalisasi namun terhambat biaya. Meski wisata ini dibangun dengan dana desa, perawatan dan pengembangan membutuhkan dukungan berkelanjutan agar bisa kembali bersaing dengan destinasi lain di Bogor.
Kini, Pemerintah Desa Cilaku dan pengelola BUMDes berharap ada kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, untuk membangkitkan kembali potensi wisata unik yang pernah menjadi kebanggaan warga Cilaku tersebut.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait
