Sebagai penyerang dan winger berbakat, Al-Obaid mencuri perhatian sejak awal 2000-an. Ia menjadi salah satu pemain paling dikagumi di Palestina selama lebih dari satu dekade berkarier. Gol internasional pertamanya tercipta pada laga melawan Yaman di Kejuaraan Federasi Sepak Bola Asia Barat 2010.
"Selama kariernya yang panjang, Al-Obeid mencetak lebih dari 100 gol, menjadikannya salah satu bintang paling cemerlang di sepak bola Palestina," ungkap PFA.
Al-Obaid juga menjadi bagian tim nasional Palestina di kualifikasi Piala Challenge AFC 2012 dan Kualifikasi Piala Dunia 2014. Di level domestik, ia dikenal sebagai predator kotak penalti yang luar biasa, bahkan menyabet Sepatu Emas Liga Primer Jalur Gaza selama tiga musim beruntun pada 2016, 2017, dan 2018.
Namun, kisah hidupnya berakhir tragis. Ia menjadi pemain tim nasional Palestina ketiga yang tewas akibat serangan Israel selama periode genosida, menyusul Mouyin Al-Maghribi dan Mohammed Barakat yang dibunuh pada Januari dan Maret 2024.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait
