KKN 2025 Jadi Awal Kemitraan, Bukan Akhir
BOGOR, iNewsBogor.id – Perayaan Milad ke-40 Desa Bantarsari yang dirangkaikan dengan HUT RI ke-80 pada Minggu (31/8/2025) berlangsung meriah. Ribuan warga mengikuti jalan sehat dan kirab budaya yang menampilkan tradisi, seni, dan kreativitas masyarakat. Tahun ini, Milad Desa Bantarsari memiliki makna khusus: menjadi penutup KKN Mahasiswa Fakultas Teknik dan Sains (FTS) Universitas Ibn Khaldun Bogor, sekaligus awal kemitraan resmi Desa Bantarsari sebagai Desa Mitra FTS UIKA.
Selama pelaksanaan KKN, mahasiswa FTS tidak hanya menjalankan program kerja di desa, tetapi juga aktif menjadi panitia Milad ke-40. Kehadiran mereka menjadikan perayaan desa lebih semarak sekaligus menjadi sarana memperkenalkan UIKA Bogor kepada warga.Kepala Desa Bantarsari, H. Lukmanul Hakim, S.Ag., menyambut baik inisiatif ini. Ia berharap, meskipun KKN 2025 telah resmi ditutup, kemitraan dengan UIKA Bogor akan terus berlanjut.
“Kami membutuhkan dampingan kampus agar Dana Desa bisa lebih efektif, baik untuk pembangunan fisik, layanan publik, maupun pemberdayaan warga,” ujarnya.
Warga Desa Bantarsari, Ranca Bungur Kabupaten Bogor tumpah ruah tampil mengenakan busana serta asesori tradisional dan hiasan dongdang memeriahkan HUT Kemerdekaan RI sekaligus milad. (Foto : IST/Wahdif)
Penutupan KKN turut dihadiri jajaran pimpinan universitas. Prof. Dr. Hj. Maemunah Sa’diyah, S.Ag., M.Ag., Wakil Rektor I Bidang Akademik UIKA Bogor, hadir langsung memberi dukungan penuh. Turut mendampingi, Dr. Feril Hariati, S.T., M.Eng., Dekan FTS UIKA, serta Dr. Rimun Wibowo, S.P., M.Si., Wakil Dekan III FTS UIKA.Usai acara, sejumlah wartawan menanyakan tindak lanjut program setelah KKN resmi ditutup. Menjawab hal itu, Dr. Rimun Wibowo menegaskan bahwa KKN hanyalah titik awal.
“KKN ini adalah entry point. Walaupun kegiatan KKN 2025 sudah selesai, kemitraan FTS UIKA dengan Desa Bantarsari tetap berjalan. Desa Mitra bukan proyek sesaat, melainkan kerjasama jangka panjang yang akan kami kembangkan sesuai keahlian tujuh program studi di FTS,” jelasnya.
Ke depan, FTS UIKA akan menggerakkan seluruh 7 program studinya—Teknik Sipil, Mesin, Elektro, Informatika, Sistem Informasi, Ilmu Lingkungan, serta Rekayasa Pertanian & Biosistem—untuk mendampingi Desa Bantarsari dalam berbagai bidang. Mulai dari pembangunan infrastruktur dan pengelolaan persampahan, hingga inovasi teknologi layanan desa, mesin pengolah, hortikultura, dan pengembangan konsep smart village.
Semarak karnaval dongdang membuat milad dan perayaan HUT kemerdekaan RI di Desa Bantarsari semakin meriah. (Foto : IST/Wahfid)
Dengan demikian, meski KKN 2025 telah usai, perjalanan Desa Bantarsari bersama FTS UIKA justru baru dimulai: sebuah kemitraan berkelanjutan untuk mencetak desa yang maju, mandiri, dan berdaya.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait
