Ia juga menambahkan bahwa kerja sama lintas disiplin dan lintas negara sangat dibutuhkan untuk menjawab kompleksitas persoalan laut. “Ekonomi biru hanya bisa terwujud bila kita mampu menggabungkan inovasi ilmiah, kebijakan yang tepat, serta keterlibatan masyarakat. Tidak ada satu pihak pun yang bisa berjalan sendiri,” kata Prof Ferdinan.
Menurutnya, ICMS menjadi momentum penting untuk menyatukan visi menuju pengelolaan laut yang lebih bijak. “Melalui forum ini, kita berharap lahir pemikiran-pemikiran strategis yang dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim besar dengan laut sebagai pusat kemajuan,” tuturnya.
Di forum yang sama, Guru Besar Ekologi Pesisir dan Laut IPB University, Prof Dietriech G Bengen, menyoroti posisi strategis pulau-pulau kecil dalam mewujudkan ekonomi biru Indonesia.
“Pulau-pulau kecil bukanlah wilayah terpencil yang terpinggirkan, melainkan pusat kemajuan untuk mewujudkan ekonomi biru yang berkelanjutan,” tegasnya di hadapan ratusan peneliti, akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan dari dalam dan luar negeri yang hadir.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KKP) Dr. I Nyoman Radiarta, S.Pi, M.Sc.
Prof Dietriech menambahkan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar memiliki lautan luas dan ribuan pulau kecil yang justru harus dilihat sebagai kekuatan bangsa.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait
