Data Satelit: Hanya 0,51% Wilayah IKN yang Memiliki Ketersediaan Air Tinggi

Furqon Munawar
Logo Ibu Kota Nusantara. (Foto : Wikipedia/IST)

Laras menjelaskan, rendahnya ketersediaan air di IKN berpotensi menimbulkan dampak serius, mulai dari penurunan curah hujan, kualitas air yang memburuk akibat kontaminasi logam seperti zat besi, hingga potensi konflik akibat meningkatnya kebutuhan air bersih seiring pertumbuhan populasi pendatang.

Solusi: Bendungan hingga Konsep Kota Spons

Sebagai langkah mitigasi, BRIN merekomendasikan pembangunan bendungan, sistem perpipaan, embung, serta konservasi lingkungan seperti pembuatan hutan kota dan reboisasi. Laras juga menekankan pentingnya penerapan konsep Sponge City, yaitu kota yang mampu menyerap dan memanfaatkan air hujan secara alami.

“Pengelolaan air yang berkelanjutan harus diimbangi dengan edukasi masyarakat agar bijak menggunakan air dan tidak mencemarinya,” tambahnya.

Editor : Furqon Munawar

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network