Massa menilai pemerintah hanya mengedepankan tindakan tanpa memberikan solusi terhadap masyarakat yang terdampak penyegelan.
“Selama ini pemerintah tidak hadir membela kami. Kami hanya mencari nafkah. Di mana hati nurani mereka?” ujar Asep dengan nada kecewa.
Asep juga menegaskan bahwa para pekerja terdampak sebenarnya peduli pada kelestarian lingkungan dan selalu berusaha mematuhi aturan. Namun, mereka meminta pemerintah juga memperhatikan kesejahteraan warga.
“Kami selalu menjaga lingkungan hidup. Tapi tanpa keberadaan tempat usaha di Puncak, bagaimana kami bisa hidup?” paparnya.
Rombongan Menteri Hanif Faisol yang menggunakan mobil Toyota Alphard putih terlihat mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Dua kendaraan polisi mengapit mobil menteri untuk mengantisipasi situasi.
Hanif Faisol sendiri akhirnya membatalkan agenda dialog interaktif bersama warga yang semula direncanakan.
Ia memilih meninggalkan lokasi dengan iring-iringan kendaraan berkecepatan tinggi.
Editor : Ifan Jafar Siddik
Artikel Terkait
