dr Riati menambahkan bahwa dampak psikologis yang dialami setiap santri sangat bervariasi, tergantung pada pengalaman mereka masing-masing saat kejadian.
“Ada yang hanya melihat dari jauh, ada yang merasakan langsung getaran atau reruntuhan, bahkan mungkin ada yang terluka. Jadi, tidak bisa disamaratakan bahwa semua santri mengalami hal yang sama,” jelasnya.
Ia menegaskan perlunya penilaian psikologis individual untuk mengetahui sejauh mana trauma memengaruhi masing-masing korban. “Pendekatannya harus personal,” tambahnya.
Terkait dampak jangka panjang, dr Riati menyebut bahwa banyak faktor yang memengaruhi proses pemulihan mental anak, seperti kepribadian, cara pandang terhadap peristiwa, hingga dukungan sosial dari lingkungan sekitar.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait
