BOGOR, iNewsBogor.id - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1447 Hijriah berdasarkan hasil hisab yang dilakukan Majelis Tarjih dan Tajdid. Berdasarkan maklumat bernomor 2/MLM/I.0/E/2025, awal puasa Ramadan tahun 2026 jatuh pada Rabu Legi, 18 Februari 2026 Masehi.
Maklumat tersebut diumumkan PP Muhammadiyah sebagai hasil dari prinsip dan parameter Kalender Hijriah Global Tunggal, yang telah ditetapkan dalam Musyawarah Nasional XXXII Tarjih Muhammadiyah di Pekalongan pada tahun 2024.
Dalam maklumat yang diterbitkan, disebutkan bahwa ijtimak jelang Ramadan 1447 H terjadi pada Selasa Kliwon, 29 Syakban 1447 H atau 17 Februari 2026 M pukul 12.01 UTC.
Hasil hisab menunjukkan bahwa parameter kalender global terpenuhi setelah pukul 24.00 UTC, sehingga Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1447 H jatuh pada Rabu Legi, 18 Februari 2026 M.---Idul Fitri 1447 H.
Sementara itu, ijtimak jelang Syawal 1447 H terjadi pada Kamis Kliwon, 30 Ramadan 1447 H bertepatan dengan 19 Maret 2026 M pukul 01.23 UTC.
Berdasarkan hasil hisab, pada saat itu terdapat wilayah yang memenuhi parameter visibilitas hilal, sehingga 1 Syawal 1447 H atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Jumat Legi, 20 Maret 2026 M.
Adapun awal Zulhijah 1447 H ditetapkan pada Senin Kliwon, 18 Mei 2026 M. Dengan demikian, Hari Arafah (9 Zulhijah) jatuh pada Selasa Pon, 26 Mei 2026 M, dan Idul Adha (10 Zulhijah) dirayakan pada Rabu Wage, 27 Mei 2026 M.
Berikut Rangkuman Tanggal Penting Muhammadiyah 1447 H diurut berdasarkan Peristiwa, Tanggal Hijriah, Tanggal Masehi dan Hari Pasaran
- Awal Ramadan 1 Ramadan 1447 H/18 Februari 2026/Rabu Legi
- Idul Fitri 1 Syawal 1447 H/20 Maret 2026/Jumat Legi
- Awal Zulhijah 1 Zulhijah 1447 H/18 Mei 2026/Senin Kliwon
- Hari Arafah 9 Zulhijah 1447 H/26 Mei 2026/Selasa Pon
- Iduladha10 Zulhijah 1447 H/27 Mei 2026/Rabu Wage
Melalui maklumat ini, PP Muhammadiyah menegaskan bahwa hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid menjadi pedoman bagi seluruh warga Muhammadiyah di Indonesia dan dunia.
“Maklumat ini disampaikan agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah dan dilaksanakan sebagaimana mestinya,” demikian tertulis dalam dokumen resmi tersebut.
Maklumat ditutup dengan doa: Nasrun minallāhi wa fathun qarīb. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait
