BOGOR, iNewsBogor.id – Harapan masyarakat untuk kembali bekerja di sektor pariwisata kembali terbuka. Pemerintah memastikan sebanyak 18 lokasi usaha wisata di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, akan segera dicabut segelnya setelah seluruh pemilik usaha memenuhi sanksi administratif dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Kepastian tersebut disampaikan dalam kegiatan penanaman pohon di area Eager Adventure Land (EAL), Selasa (28/10/2025).
Kegiatan ini menjadi simbol komitmen bersama antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat dalam menjaga keseimbangan antara pemulihan lingkungan dan keberlanjutan ekonomi.
Hadir dalam acara tersebut Anggota DPR RI Mulyadi, Bupati Bogor Rudi Susmanto, Direktur Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) KLH Irjen Rizal Irawan, serta sejumlah pengusaha dan perwakilan masyarakat setempat.
Dirjen Gakkum KLH, Irjen Rizal Irawan, menegaskan bahwa penegakan hukum lingkungan hidup tidak hanya sebatas pemberian sanksi, tetapi juga memastikan adanya upaya nyata pemulihan lingkungan.
“Roh dari Undang-Undang Nomor 32 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah pemulihan. Pengusaha diberi kesempatan memperbaiki, menanam kembali, membuat embung, dan mengambil langkah konkret untuk memulihkan alam,” ujar Rizal.
Sementara itu, Mulyadi, legislator dari daerah pemilihan Kabupaten Bogor, mengapresiasi langkah Kementerian Lingkungan Hidup yang menegakkan hukum secara tegas namun tetap memberi ruang dialog demi menyelamatkan mata pencaharian warga.
“Ekonomi harus berjalan tanpa mengancam kelestarian alam. Ada titik tengah yang harus dijaga,” kata Mulyadi.
Ia menambahkan, keindahan alam dan udara segar di kawasan Bogor Selatan merupakan modal utama bagi masyarakat untuk hidup dan bekerja.
Suasana kegiatan penanaman pohon dilakukan elemen masyarakat di Kawasan Puncak Bogor. (Foto : IST/FM)
Dalam kesempatan itu, diumumkan bahwa pencabutan 18 segel usaha wisata akan dilakukan Selasa pekan depan. Momen tersebut bahkan diusulkan menjadi “Hari Puncak Hijau”, sebagai pengingat pentingnya menjaga keseimbangan antara ekowisata dan kelestarian alam di kawasan Puncak.
Mulyadi juga menilai Bupati Bogor Rudy Susmanto menunjukkan empati besar terhadap warga yang terdampak penutupan usaha.
“Banyak warga berkata, ‘Pak, kami lapar. Siapa yang urus perut kami?’ Ini adalah isu kemanusiaan,” tuturnya.
Masyarakat berharap sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dapat terus berlanjut agar pemulihan ekonomi dan lingkungan berjalan seimbang.
Diharapkan, langkah ini juga dapat meningkatkan pendapatan daerah dan menciptakan lapangan kerja berkelanjutan bagi warga Bogor.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait
