Kolaborasi BI dan Forjukafi: Akselerasi Ekonomi Syariah Indonesia Menuju Puncak Dunia 2029

Ifan Jafar Siddik
Kolaborasi strategis antara Bank Indonesia dan Forjukafi untuk memperkuat ekonomi syariah Indonesia, dengan jurnalis sebagai agen perubahan. Foto: iNewsBogor.id/ Istimewa

JAKARTA, iNewsBogor.id Bank Indonesia (BI) menjalin kolaborasi strategis dengan Forum Jurnalis Wakaf dan Zakat Indonesia (Forjukafi) untuk memperkuat ekonomi syariah di Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk menjadikan Indonesia pusat ekonomi syariah global pada tahun 2029.

Imam Hartono, Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, membuka Training of Trainer (ToT) Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk jurnalis se-Jabodetabek. Dalam kesempatan itu, Imam menekankan peran penting Forjukafi dan generasi muda dalam memperkuat narasi ekonomi syariah.

“Kita jadikan ToT ini momentum untuk membangun ekonomi syariah yang lebih dekat dengan masyarakat dan berdampak nyata pada kesejahteraan bangsa,” ujar Imam.

Berdasarkan State of Global Islamic Report 2024/2025, Indonesia saat ini menempati posisi ketiga dalam ekonomi syariah global. Bank Indonesia menargetkan Indonesia menjadi yang pertama pada 2029.

“Kolaborasi dengan Forjukafi akan mempercepat implementasi ekonomi syariah yang lebih berkembang dan berdampak besar di Indonesia,” tambah Imam.

Wahyu Murayadi, Ketua Umum Forjukafi, menegaskan pentingnya peran media dalam mempercepat literasi ekonomi syariah. “Media adalah agen perubahan. Melalui pemberitaan yang transparan dan edukatif, jurnalis dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang wakaf, zakat, dan produk halal dalam perekonomian Indonesia,” ujar Wahyu.

Forjukafi memiliki peran strategis dalam memperkuat ekonomi syariah dengan:

  1. Mengembangkan Narasi Positif: Menyebarkan informasi yang konstruktif tentang ekonomi syariah.

  2. Meningkatkan Literasi Publik: Meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama generasi muda digital.

  3. Membangun Akuntabilitas: Memberikan informasi transparan untuk membangun kepercayaan publik.

  4. Edukasi ke Akar Rumput: Mengedukasi masyarakat dan pesantren tentang ekonomi syariah.

  5. Memperkuat Pasar Domestik: Meningkatkan permintaan produk halal.

  6. Mendorong Inklusi Sosial-Ekonomi: Memperkuat ZISWAF, koperasi, dan UMKM.

Dengan kolaborasi erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan media, Indonesia diharapkan dapat menjadi pusat ekonomi syariah dunia pada 2029, membawa dampak positif bagi kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.

Editor : Ifan Jafar Siddik

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network