Bima Arya Optimis Vaksinasi Dosis Pertama 100 Persen Tuntas September Ini

Hilman
Pemkot membuka sentra vaksin di 68 kelurahan di Kota Bogor, utamanya untuk usia 12-17 tahun (Foto: Prokompim Kota Bogor)

 

Bogor, iNews.id - Wali Kota Bogor, Bima Arya optimis target vaksinasi 100 persen dosis pertama warga Kota Bogor tuntas pada akhir september ini, dengan catatan ketersediaan vaksin lancar.

“Secara keseluruhan kita sangat optimis vaksinasi dosis satu Kota Bogor tuntas bulan September 2021 dan ini melampaui target vaksinasi yang dicanangkan Presiden Joko Widodo bagi kawasan aglomerasi," kata Bima Arya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Perbarindo di Gedung Puri Begawan, Kota Bogor, Rabu (15/9/2021).

Melihat data-data yang terbaru Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, kata dia, situasi Kota Bogor sudah sangat membaik, salah satunya Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur sudah dibawah 10 persen dan capaian vaksinasi sudah mencapai 73 persen untuk dosis pertama atau menjadi yang pertama di Jawa Barat, namun masih berada pada PPKM Level III.

"Awal pelaksanaan vaksinasi, Pemkot Bogor hanya menyediakan beberapa sentra vaksin besar, kemudian dibagi menjadi 18 sentra vaksin dan sekarang lebih disebar dengan pembagian tim hasil belajar dari situasi, tahapan dan pengalaman yang dihadapi," sebutnya.

Untuk membantu dan mengakselerasi, para kepala dinas diperintahkan untuk turun menjadi direktur vaksinasi. Hal ini diyakini Bima Arya sebagai rahasia 'ngebut' vaksinasi di Kota Bogor, yang awalnya peringkat bawah sekarang menjadi pertama di Jawa Barat.

Sementara untuk kaitan penurunan status PPKM dari Level III ke Level II, Bima Arya menambahkan, khusus untuk daerah aglomerasi agar bisa ke Level II, salah satu variabelnya adalah percepatan vaksinasi. Menurut aturan, untuk bisa turun ke level II catatannya adalah semua daerah di kawasan aglomerasi capaian vaksinasinya minimal sudah mencapai 50 persen.

“Yang menjadi catatan, Kota Bogor tidak bisa turun ke level II karena capaian vaksinasi daerah terdekat atau kawasan aglomerasi masih jauh dibawah capaian minimal vaksinasi yang ditentukan. Kota Bogor sejak awal memiliki target agak ambisius, bulan September 2021 dosis satu harus selesai. Dalam hitungan kita, insya allah, minggu depan bisa mencapai 90 persen,” paparnya.

Bima Arya juga menegaskan vaksinasi menjadi kunci untuk relaksasi kegiatan ekonomi yang sudah mulai bergerak. Jika dilihat, warga sudah mulai kembali beraktivitas normal, namun demikian himbauan senantiasa disampaikan jajaran Pemkot Bogor untuk mengingatkan semua pihak agar selalu waspada dan akan lebih bahaya jika tidak diimbangi dengan vaksinasi.

Dari capaian target vaksinasi menurut Bima ada satu pekerjaan rumah yang diingatkan Menko Maritim dan Investasi, yakni ikhtiar vaksinasi bagi lansia agar lebih tingkatkan mengingat hal itu menjadi salah satu indikator untuk status aglomerasi.

“Ini menjadi PR bagaimana untuk meyakinkan dan memobilisasi para lansia agar mau di vaksin. Disamping itu Kota Bogor saat ini tengah fokus vaksinasi para pelajar untuk mengejar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Bima Arya juga mengingatkan untuk tetap dan selalu waspada terhadap situasi dan kondisi yang ada. Selain itu dirinya juga mengingat dua varian baru dari virus Covid-19 yaitu Mu dan Lambda yang muncul. Namun berdasarkan catatan di banyak negara, kedua varian tersebut 'kalah preman' dengan varian Delta.

“Tetapi kita tidak pernah tahu mengingat banyak misteri di kondisi pandemi Covid-19, yang pasti kita melakukan apa yang mesti kita lakukan. Pastikan protokol kesehatan ditegakkan, warga tidak lalai dan vaksinasi di akselerasi. Pemerintah Kota Bogor tidak bisa sendiri, apresiasi kami untuk semua pihak yang telah membantu,” katanya.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional II Jawa Barat, Indarto Budi Utomo menjelaskan, OJK dan Bank Indonesia (BI) mendapat jatah dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 10 juta vaksin untuk seluruh Indonesia yang akan diserahkan dalam beberapa tahap sampai dengan akhir Desember 2021.

Untuk di Jawa Barat, sampai September akan dialokasikan kurang lebih sebanyak 475 ribu vaksin dan yang sudah disalurkan sekitar 254 ribu vaksin.

“Dari jumlah 254 ribu, 103.600 atau sekitar 40 persen vaksin yang diterima didistribusikan ke Bogor. Kami melihat vaksinasi itu adalah game changer. Semakin banyak yang divaksin, imunitas semakin meningkat dan diharapkan perekonomian semakin membaik,” tegas Indarto.

Ketua DPD Perbarindo Sekretariat DKI Jaya, Ricardo Simatupang menambahkan, vaksinasi yang dilakukan sebagai kontribusi Perbarindo dalam mendukung program pemerintah dalam percepatan vaksinasi bagi masyarakat dalam menciptakan kekebalan kelompok.

Sementara itu, Kepala Group Surveilans dan Stabilitas Sistem Keuangan LPS, Riska Sapta Kurniawan menyampaikan, kegiatan vaksinasi merupakan salah satu bentuk sosial kemasyarakatan yang dilakukan LPS dan diharapkan mampu memberi manfaat bagi masyarakat yang ingin di vaksin.

Ketua Komisariat Perbarindo Bogor, John RP. Hutabarat menyebutkan, vaksin yang dialokasi dalam vaksinasi tersebut berjumlah 7.200 merupakan bantuan CSR dari LPS terkait fasilitasi vaksinasi dengan alokasi vaksin sebanyak 7.200 yang difasilitasi OJK Kantor Regional II Jawa Barat.

Pelaksanaannya bekerjasama dengan Pemkot Bogor dan 21 BPR di Perbarindo Komisariat Kota/Kabupaten Bogor. Jumlah peserta sebanyak 3.600 peserta terdiri dari karyawan, nasabah BPR dan warga Kota Bogor yang digelar di dua lokasi, yakni Puri Begawan dan Mall Boxies 123 dengan melibatkan 150 tenaga kesehatan.
 

Editor : Hilman Hilmansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network