BogorRaya, iNews.id - Sungguh miris kondisi balita berusia 20 bulan yang tinggal di Kampung Simpang Tilu, Desa Tanjungsari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur. Lantaran tidak mendapatkan pengobatan yang tuntas, balita ini mengalami kondisi gizi buruk.
Bayi bernama Muhammad Bayu itu merupakan anak bungsu dari empat bersaudara dari pasangan Ahmidin (38) dan Alisa (31), kondisinya kini sangat memprihatinkan, seperti tulang terbungkus kulit. Badannya kurus kering dan terus mengecil hingga tidak bisa bergerak aktif layaknya balita lain seusianya. Dia hanya bisa berbaring di tempat tidur dengan keadaan sangat lemah.
Alisa, ibu dari balita tersebut mengungkapkan jika anaknya terlahir dengan kondisi normal. Berat badan bayi laki-laki itu mencapai 3,4 kilogram."Pada saat lahir kondisinya normal beratnya pada waktu itu 34 ons. Sempat demam dan mendapat pengobatan dari mulai bidan, puskesmas dan Rumah Sakit Pagelaran," kata Alissa, Rabu (26/5/2021).
Lantaran kondisi ekonomi, kedua orang tuanya kini hanya bisa pasrah.Selama ini biaya hidup hanya mengandalkan dari profesinya sebagai buruh serabutan dengan penghasilan tidak menentu. Untuk kebutuhan makan sehari-hari saja cukup kesulitan, apalagi harus mengobati balitanya ke rumah sakit yang diperkirakan menelan biaya besar.
Keluarganya sendiri selama itu tidak masuk pada Program Keluarga Harapan (PKH) atau mendapat Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) dari pemerintah. Pihaknya berharap balitanya bisa tumbuh normal dengan pengobatan yang tuntas. Namun kembali terbentur dengan biaya.
Bahkan, menurut dia, sempat dirawat inap di RSUD Sayang Cianjur selama 28 hari. Pada saat itu dokter mendiagnosa ada beberapa penyakit yang diderita balitanya itu, salah satunya gizi buruk. Akan tetapi dia harus pulang ke Cianjur selatan karena pada saat itu ruangan rawat inap akan direnovasi. Selain itu, alasannya akan ada penutupan jalan. "Pada waktu itu biaya pengobatan mendapat bantuan dari salah seorang anggota dewan dan dari desa. Kalau dari desa dapet 300 ribu," ujar Ibunda Bayu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Irfan Nur Fauzi mengaku sudah menangani balita tersebut dengan merujuk ke RSUD Sayang guna mendapatkan penanganan medis. Dalam pengobatan lebih memperhatikan pada asupan gizi dan mengobati penyakit penyerta lainnya.
Selain itu pihak Dinas Kesehatan Cianjur juga telah menggratiskan selama penanganan di rumah sakit dan memberikan Kartu Indonesia Sehat. Karena selama ini keluarga tidak memilik jaminan kesehatan dari pemerintah.
Editor : Zamzami Ramadhan
Artikel Terkait