Melansir laman Rumaysho pada Selasa (19/10/2021) disebutkan sabda beliau shallallahu ’alaihi wa sallam ini telah terjadi saat ini. Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Sepeninggal beliau shallallahu ’alaihi wa sallam atau bahkan di zaman beliau masih hidup telah muncul para dajjal. Di antaranya adalah Musailamah al-Kazzab. Yang kemudian di zaman Abu Bakr ash-Shiddiq, dia ditumpas oleh Abu Bakar –radhiyallahu ’anhu-. Begitu juga istri Musailamah juga mengaku sebagai Nabi. Dan orang yang mengaku dajjal sampai hari kiamat masih bermunculan. Seperti di zaman kita saat ini juga terdapat orang yang mengaku Nabi seperti Mirza Gulam Ahmad, dll.
3. Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam memiliki kedudukan yang terpuji (Al Maqom Al Mahmudah)
Yaitu syafa’atul ’uzhma dan satu-satunya Nabi yang diberikan hak oleh Allah untuk memberikan syafa’at ini pada yaumul masyhar nanti adalah Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam. Allah Ta’ala berfirman,
عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
“Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”. (Al Isra’: 79)
Begitu juga dalam hadits -yang panjang- tentang syafa'at yang telah disepakati keshahihannya:
Sesungguhnya Allah mengumpulkan orang-orang terdahulu dan orang-orang belakangan di suatu bukit. Sebagian orang berkata kepada sebagian yang lain: ”Tidakkah kalian memperhatikan apa yang kalian berada di dalamnya. Tidakkah kalian melihat pada apa yang disampaikan pada kalian. Tidakkah kalian melihat siapa yang memberi syafa’at kalian kepada Rabb kalian.” Kemudian mereka mendatangi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, ’Isa, hingga Muhammad –sholawat Allah dan salam-Nya bagi mereka semuanya-. Tiap Nabi tersebut mengatakan: ”Pergilah kepada selainku”. Kecuali Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam mengatakan: ”Saya memiliki syafa’at tersebut.” Kemudian beliau sujud kepada yang mengizinkan syafa’at baginya (yaitu Allah)
Dengan demikian jelaslah keutamaan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam dari seluruh makhluk. Dan beliau dikhususkan dengan kedudukan yang demikian.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta