2. Menghadirkan Allah dalam rumah tangga.
Senantiasa menghadirkan Allah dalam rumah tangga adalah faktor kunci berikutnya yang wajib dilakukan apabila pasangan Muslim ingin mewujudkan rumah tangga SAMAWA. Dari waktu ke waktu, setiap saat, sejak dari bangun tidur hingga bangun tidur lagi pada hari berikutnya. Setiap anggota keluarga, harus selalu berusaha dekat dengan Allah swt.
Apabila kita dekat dengan Allah, maka Allah pun akan dekat dengan kita. Dan bila Allah dekat dengan kita, maka Dia akan mengabulkan do’a kita.
FirmanNya dalam surat Al Baqarah:186
واذا سالك عبادي عني فاني قريب اجيب دعوة الداع اذا دعان فليستجيبوا لي وليءمنوابي لعلهم يرشدونن
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.
Selain dengan berdo’a, dengan banyak berdzikir, mengingat dan menyebut nama Allah, maka Allah akan selalu hadir dalam keluarga, yang pada gilirannya ketentraman dalam keluarga akan dapat dirasakan.
Dalam Surat Ar Ra’d:28 Allah SWT berfirman :
الذين امنوا وتطمءن قلوبهم بذكر الله الا بذكر الله تطمءن القلوب
"Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram”.
Tentu saja tidak hanya sekedar sering berdoa dan berdzikir. Rumah tangga Islami, seyogyanya senantiasa menegakkan shalat pada waktunya, serta menghiasinya dengan bacaan Al Qur’an.
Sudah menjadi kelaziman bahwa dewasa ini Al Qur’an dan seperangkat alat shalat, dijadikan mahar dalam akad nikah. Tentu amatlah ironis apabila keduanya hanya dijadikan mahar semata, sementara rumah mereka gersang dari nuansa shalat dan bacaan Al Qur’an.
Dengan menghadirkan Allah dalam rumah tangga, syetan sebagai musuh manusia yang setiap saat ingin menjerumuskan, tentu akan gigit jari, karena usahanya tidak akan berhasil.
Sebaliknya rumah tangga yang jauh dari Allah, akan dengan mudah diintervensi oleh syetan.
Perhatikanlah sabda Nabi Muhammad saw berikut:
اِنَّ اِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ, ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَيَاهُ, فَأدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً اَعْظَمَهُمْ فِتْنَةً, يَجِيْءُ اَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ: فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا, فَيَقًوْلُ: مَاصَنَعْتَ شَيْءً: قَالَ: ثُمَّ يَحِيْءُ اَحَدُهُمْ فَيَقوُلُ: مَاتَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ اِمْرَأتِهِ, قَالَ: فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ, فَيَقُوْلُ: نَعَمْ اَنْتَ.
“ Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air, kemudian mengirim anak buahnya, mereka yang punya kedudukan yang paling dekat dengannya, mendapat ujian yang paling besar. Datanglah salah seorang dari mereka dan berkata: Saya telah melakukan begini dan begini. Iblis berkata: Kamu belum melakukan apapun. Rasulullah saw bersabda : Kemudian datanglah salah seorang dari mereka dan berkata:”Aku tidak meninggalkannya sampai aku memisahkan antara dia dengan isterinya”. Rasulullah saw bersabda: “Maka Iblis mendekatinya dan berkata; “bagus kamu”. (Riwayat Muslim)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta