1. Nawaitu ibadah.
Langkah paling awal yang harus dilakukan calon pasangan Muslim adalah memantapkan niat ikhlas karena Allah, bahwa pernikahan yang dilakukannya adalah dalam rangka ibadah kepada Allah SWT.
Rasulullah saw bersabda:
النِّكَاحُ سُنَّتيْ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِيْ فَلَيْسَ مِنِّيْ.
“ Nikah adalah sunnahku, maka siapa yang tidak menyukai sunnahku bukan umatku”.
(HR Muslim)
Karena nikah adalah Sunnah Rasulullah SAW, maka melaksanakannya adalah ibadah kepada Allah swt. Begitu pula menjalani, memelihara serta merawatnya, sarat dengan nilai-nilai ibadah.
Ketika seorang suami mencari nafkah untuk membiayai rumah tangga, ketika seorang isteri mengurus rumah tangga, ketika seorang suami atau isteri berbakti kepada mertua sebagaimana dia berbakti kepada orang tua kandungnya, semuanya adalah ibadah.
Ketika suami isteri memadu kasih, melakukan hubungan khas di antara mereka berdua, itu adalah perbuatan ibadah yang akan mendapat pahala dari Allah SWT, sebagaimana disabdakan oleh Nabi SAW :
وَفِيْ بُضْعِ اَحَدِكُمْ صَدَقَة,و قَالُوْا: يَارَسُوْل الله اَيَأتِيْ اَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُوْنُ لَهُ فِيْهَااَجْرٌ؟ قَالَ: اَرَأيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِيْ حَرَامٍ اَكَانَ عَلَيْهِ فِيْهَا وِزْرٌ؟ فَكَذَالِكَ اِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ اَجْرًا.
“ Dan mendatangi isteri adalah sedekah, para sahabat bertanya: Apakah bila salah seorang kami melepaskan syahwat, kami mendapat pahala? Beliau menjawab: Ya, bukankah jika seseorang meletakkannya pada yang haram, ia akan mendapatkan dosa? Maka demikian juga jika ia meletakkannya pada yang halal, ia akan mendapatkan pahala”.
(HR Muslim).
Demikian pula pahala ibadah itu akan didapat ketika isteri mengandung, melahirkan, menyusui bayinya. Ketika suami isteri merawat membesarkan dan membiayai serta mendidik anak-anaknya. Atau ketika mereka berdua tampil dalam kontak sosial dengan masyarakat lingkungannya.
Pendek kata dalam setiap gerak dan langkah mereka sebagai keluarga Islami.
Maka motivasi suci, nawaitu ibadah inilah yang harus dipelihara setiap keluarga Muslim. Jangan biarkan dia terlepas dari kita. Sebab nawaitu inilah yang akan mampu menjaga keutuhan dan kelanggengan rumah tangga, bahkan ketika menghadapi krisis.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta