PSK Online Lagi Hamil 4 Bulan Naikkan Tarif Kencan

JAKARTA,iNews.id - PSK online Rere (25) meski sedang hamil 4 bulan masih tetap booking open karena pelanggannya masih menginginkannya walau dalam keadaan hamil. Rere pun memasang tarif lebih tinggi dibanding sebelum dia hamil.

Dalam kondisi hamil 4 bulan, Rere mematok tarif hubungan intim Rp900 ribu-Rp1,2 juta sekali kencan. Sebelum berbadan dua, dia membanderol Rp500 ribu. Anehnya, meski bertarif mahal justru banyak pelanggan yang mem-booking-nya.

Baca Juga

6 PSK Online Michat Digeruduk Satpol PP Bogor di Hotel dan Kontrakan, Ada yang Sudah Lansia

Dia tak menyangka pelanggannya melonjak saat tengah hamil 4 bulan. Saking antrenya tak jarang dia memerlukan down payment (DP) sebagai tanda jadi. 

“Itu pun tak langsung “main” hari ini melainkan esoknya atau lusa. Kan saya hanya melayani pelanggan sampai jam 9 malam saja," tuturnya.

Rere nekat kembali menjadi PSK online setelah ditinggal sang pacar begitu mengetahui dirinya hamil. “Saya sempat berhenti akhir tahun 2020. Saat itu udah ngga mau begini-begini lagi udah bener malah. Tapi, pacar saya malah ninggalin pas tau saya hamil. Dia mendadak susah dihubungin," ujarnya.

Baca Juga

Pramugari Cantik Kena PHK Banting Setir Jadi PSK Online, Tarifnya Rp5 Juta per 3 Jam 

Kondisi saat ini juga tak lepas dari dirinya yang membutuhkan uang untuk kehidupan sehari- hari, membiayai keluarga hingga mempersiapkan diri untuk biaya persalinan nanti.

Rere pun menjemput bola pelanggan dari apartemen ke hotel. Dia kerap “bermain” di kota-kota besar seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, dan Cirebon.

Di beberapa kota itu, pelanggannya cukup banyak. “Kasarnya kita jemput bola, toh masih untung juga," kata mojang Priangan itu saat ditemui di salah satu hotel di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (24/10/2021).

Baca Juga

PKS Online Ini Mantan Pramugari, Bikin Bos Perusahaan Tambang Meleleh

Rere memang hanya mau melayani pelanggan di hotel dan apartemen karena privasinya lebih terjaga sekaligus nyaman. Dari prostitusi online berpindah-pindah lokasi itu, dia mengakui keuntungan yang diraup bisa jutaan per hari dalam satu kota.

Dia menyisihkan sekitar 40-50 persen untuk tabungan biaya persalinan kemudian sisanya dialokasikan untuk membangun rumah di kampung.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta