Pacheco membantah tuduhan itu. Dia juga bersikeras bahwa pengunduran dirinya tidak terkait dengan kesalahan apa pun, tetapi untuk melindungi Castillo, sehingga sang presiden tidak terpengaruh oleh tuduham yang dia sebut sebagai sebuah “kampanye kotor”.
"Saya pergi dengan kepala tegak dan dengan kepastian bahwa saya akan membuktikan bahwa saya tidak bersalah," tulisnya dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir BBC.
Presiden Castillo menunjuk kepala staf baru untuk menggantikan Pacheco pada Selasa (23/11/2021). Castillo, mantan guru sayap kiri, menjadi presiden Peru pada Juli setelah mengalahkan saingannya dari sayap kanan, Keiko Fujimori, dalam pemilihan.
Sejak saat itu, dia tidak hanya mendapaat tekanan dari Fujimori, tetapi juga dari beberapa rekan gurunya. Pada Selasa, anggota serikat guru berbaris di ibukota, Lima, menuntut kenaikan 6% dalam anggaran pendidikan untuk menutupi upah yang lebih tinggi dan pensiun bagi guru.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta