TANGSEL, iNewsBogor.id - Bisnis transportasi saat ini tengah mengalami kelesuan menyusul kenaikan harga BBM yang berdampak pula pada kenaikan harga perunit kendaraan, fenomena covid-19 dan ancaman resesi 2023.
Kondisi yang dihadapi hampir sebagian besar pelaku bisnis tersebut mengemuka dalam diskusi yang digelar Asosiasi Pengusaha Rental Daerah (ASPERDA) bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Patiwidara dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan unsur Forkopimda, digelar di Hotel Episode BSD Gading Serpong Tangerang Selatan Banten, 27-29 Oktober 2022 lalu.
Diskusi digelar dalam rangka membangun kerjasama secara sinergis antara ASPERDA dengan unsur pemerintah khususnya bidang pariwisata guna meningkatkan devisa Indonesia.
Foto : iNewsBogor.id/ist.
Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno yang hadir di forum menekankan pentingnya peran UMKM dilibatkan dalam meningkatkan perekonomian daerah.
"Terciptanya ekonomi yang kreatif sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia, kita dapat menggandeng para pelaku UMKM dan juga warga setempat untuk meningkatkan perekonomian daerah tersebut," kata Sandiaga Salahuddin Uno.
Menparekraf Sandi Uno pun menyampaikan optimisme dihadapan para anggota ASPERDA, sektor patiwisata akan bangkit seraya memastikan Indonesia akan mampu melewati masalah yang dihadapi.
"Saya yakin bahwa negara kita mampu melewati masalah masalah tersebut, terlebih sektor pariwisata dan transportasi sangat berperan penting bagi pemasukan devisa negara," tambahnya.
Kegiatan diskusi bekerjasama dengan para pemangku kebijakan dari unsur pemerintah tersebut merupakan rangkaian Acara Munas Ke-3 ASPERDA berlangsung selama 3 (tiga) hari.
Agenda Munas Ke 3 ASPERDA lainnya antara lain pemilihan Ketua Umum ASPERDA Periode 2022-2025, dan terpilih Didik Prasetyo.
Ketua Umum terpilih Didik Prasetyo berharap dibawah kepemimpinannya ASPERDA akan berusaha memperjuangkan aspirasi pada pemerintah khususnya menyangkut masalah kredit dan cicilan yang hingga kini masih dirasakan para anggota dampak Pandemi Covid-19.
"ASPERDA berharap bisa turut andil dalam kebijakan pemerintah dari sektor Transportasi dan Pariwisata.Maka dari itu pemerintah bisa memberikan keringanan dalam memberikan kredit dengan bunga yang rendah ,otomatis cicilan rendah adapun mungkin jatuh tempo tenor diperpanjang agar cicilan unit mobil nya terjangkau , agar perkembangan usaha kami bisa cepat pulih dari efek wabah virus covid 19 hilang dari indonesia," ujar Didik Prasetyo pada iNewsBogor.id.
Hal senada disampaikan Ketua ASPERDA JABODETABEK Ricky, "Perusahaan pembiayaan bisa memberikan kebijakan yang mudah,tentunya menjadi dongkrak bagi usaha kami untuk cepat bangkit, Kemudahan bertransaksi dan bunga yang rendah adalah salah satu harapan bagi pengusaha di sektor transportasi ini.Sebab bisnis rental mobil merupakan bisnis yang bersifat "high risk low return" dimana kami memiliki modal kerja lebih dari 80% dari setiap omset bulanannya.Dan Seringkali kami bertransaksi kepada pemerintah bahkan badan usaha milik negara yang jatuh tempo pembayarannya jauh dibelakang. Bagaimana pun sulit bagi kami yang mayoritas masih termasuk perusahaan kecil dan berkembang untuk berbisnis dengan perusahaan-perusahaan seperti itu," beber Ricky.
Sementara itu, Humas ASPERDA Indonesia Dimas Arif Wibowo, lewat forum Munas ASPERDA berharap regulasi yang dikeluarkan pemerintah tepat sasaran sehingga Indonesia terhindar dari zona resesi.
"Terhindarnya Indonesia dari zona resesi tentu membuat para pelaku usaha transportasi merasa lega akan adanya inflasi yang akan semakin tinggi. sekali lagi kami ingin pemerintah bisa mempertimbangkan ASPERDA untuk dapat memberikan pandangan terhadap kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan Transportasi dan Pariwisata guna meningkatkan perekonomian para pelaku usaha khususnya Rental Kendaraan," pungkasnya.
Foto : iNewsBogor.id/ist.
Sebagai pelaku usaha transportasi terbesar di Indonesia, ASPERDA menaruh harapan besar pemerintah memberi perhatian dan bersinergi secara berkesinambungan.
Editor : Furqon Munawar