CIANJUR, iNewsBogor.id - Pasca musibah gempa berkekuatan 5,6 magnitjdo yang meluluhlantakkan sebagian wilayah Cianjur Jawa Barat, hingga kini ribuan warga terpaksa mengungsi di tenda tenda darurat, banyak diantaranya para balita. Salah satunya di Kampung Gintung Desa Mangunkerta Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.
Sejak peristiwa terjadi Senin (21/11/2022) siang warga berbondong bondong mengungsi demi menyelamatkan diri menghindari gempa susulan yang maaih dirasakan warga.
Warga yang berada di tenda tenda darurat berharap adanya penanganan segera juga bantuan makanan, obat obatan terlebih kebutuhan anak anak balita.
Kesulitan diperparah dengan tidak adanya penerangan akibat pemadaman listrik yang terdampak gempa. Tidak hanya itu jaringan telepon selular pun nyaris tak berfungsi mengakibatkan para korban di pengungsian sulit berkomunikasi guna mengkonsolidasikan bantuan.
Sementara itu, hingga kini tercatat sebanyak 162 korban meninggal akibat Gempa 5,6 SK yang berpusat di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Mayoritas kebanyakan anak-anak.
"Kabar buruk, ada sekitar 162 korban meninggal dunia, mayoritas anak-anak. Karena kejadiam terjadi ketika anak anak sedang berada di madrasah sekolah umum yang melanjutkan pembelajaran di madrasah," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022).
Sebanyak 326 korban mengalami luka-luka dengan mayoritas patah tulang.Gempa yang berpusat di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur yang berlangsung sekitar pukul 13.20 WIB dengan lama 30 detik. Meski skala sedang, namun kata Emil dampaknya luar biasa.
Foto : iNewsBogor.id/ist.
"Dampaknya, rumah mengalami kerusakan dari skala 60 sampai 100 persen, dengan jumlah sekitar 2345 unit rumah," pungkasnya.
Editor : Furqon Munawar