BOGOR, iNewsBogor.id - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin menyatakan pentingnya muatan lokal Bahasa Sunda diterapkan dalam kurikulum merdeka mulai tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sebagai upaya untuk melestarikan budaya lokal.
Hal itu ditegaskan Burhanudin saat menghadiri kegiatan Workshop Seni Sastra dan Budaya di Mega Hotel and Resort Cisarua, Selasa, 14 Maret 2023.
Sekda Kabupaten Bogor, Burhanudin mengatakan, implementasi kurikulum merdeka di Kabupaten Bogor melalui Dinas Pendidikan salah satunya dengan membuat kebijakan bahwa satuan pendidikan anak usia dini wajib mengimplementasikan muatan lokal Bahasa Sunda, Bahasa Sastra dan Seni Budaya Sunda kepada anak didik.
Para peserta Workshop Seni Sastra dan Budaya digelar Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor di Cisarua. (Foto : iNewsBogor.id/ist.)
Katanya, untuk mengingatkan pentingnya penggunaan bahasa sunda di tengah tantangan globalisasi, keberadaan budaya lokal mendapatkan tantangan yang cukup berat untuk bertahan dan berkembang di kalangan generasi muda.
"Sehingga memerlukan perhatian kita bersama-sama. Sehingga penting untuk diperkenalkan kepada anak didik sejak dini, untuk melestarikan bahasa Sunda," terangnya.
Selanjutnya, Kasi Kurikulum Disdik Kabupaten Bogor, Roni Kusmaya menambahkan, bahwa konsep kurikulum merdeka itu berfokus kepada ketiga eksistensi, yang pertama kaitan dengan literasi dan modernisasi. Kedua kebebasan kepada peserta didik dan ketiga kebebasan mengajar kepada guru.
Sekda Kabupaten Bogor, Burhanuddin foto bersama para peserta usai membuka Workshop Seni Sastra dan Budaya di Cisarua. (Foto : iNewsBogor.id/ist.)
"Kita sudah melaksanakan kurikulum muatan lokal berbasis bahasa Sunda ini sesuai dengan program dari Pancakarsa, berkaitan dengan Bogor Berkeadaban. Hanya mungkin berbeda dengan konteksnya yang diajarkan bukan pelajaran Bahasa Sunda tetapi kuat kaitannya dengan pengenalan. Seperti cara membaca dan kosa kata Sunda," pungkasnya.
Editor : Furqon Munawar