Layangan Putus, Reza Rahardian: Putri Marino Terlalu Menghayati Peran  

LAYANGAN Putus web series yang membawa Reza Rahadian beradu akting dengan Anya Geraldine dan Putri Marino.

Reza membagikan pengalamannya melalui siaran langsung di Instagram. Katanya, Putri Marino terlalu menghayati perannya hingga terbawa di kehidupan nyata.

Baca Juga

Prilly Latuconsina Banting Piring Gegara Reza Rahadian Selingkuhi Putri Ada di Layangan Putus

Pasalnya, istri Chicco Jerikho itu selalu melotot kepada Reza saat dia sedang bermain peran dengan Anya Geraldine, pemeran Lydia, orang ketiga dalam perkawinan Aris (Reza Rahadian) dan Kinan (Putri Marino) dalam web series Layangan Putus.

"Kalau lagi syuting ada Putri, terus ada Lydia, ada Anya. Kan di satu waktu kami syuting berbagai macam scene dong, itu saya benar-benar dijutekin. Dia geleng-geleng kepala, pasti melototin saya kalau syuting. Galak banget," kata Reza Rahadian sambil tertawa dalam siaran langsung di Instagram, Senin (10/1/2022).

Putri Marino yang berada di sampingnya mengakui hal itu. Dia merasa sangat kesal dan cemburu jika melihat Reza sedang beradegan dengan Anya. Oleh karena itu, tak jarang dia memasang muka sinis saat menatap pemeran Aris itu.

"Iya kesel. Jadi kalau ada scene ada Anya tiba-tiba datang kesel. Cemburu. Bete sih," ujar Putri Marino.

Sebelumnya, Reza Rahadian sempat mengaku kepada Boy William bahwa dirinya selalu memeluk Putri Marino setelah melakukan adegan yang menguras emosi. Tujuannya, agar pemeran Kinan itu bisa menjadi tenang dalam dekapannya.

"Gue peluk Putri karena dia mungkin masih nangis kebawa suasana, tapi sudah," ujar Reza Rahadian di YouTube Boy William.

Ketika ada adegan serius, Reza juga tak pernah mengobrol dengan lawan mainnya di lokasi syuting. Ini untuk tetap fokus pada perannya kala itu. Nah, saat sudah mencapai puncak adegan hingga menangis, pada saat itulah keduanya berpelukan.

"Kalau adegan serius, kita enggak ada yang ngobrol. Diem-dieman, jadi kalau sudah emosional sampai nangis, sampai apa. Begitu kita sudah cut, kita pelukan saja," tuturnya.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta