Tragedi SAM Air di Papua: Permintaan Bantuan Susi Air Tak dapat Selamatkan Pesawat yang Jatuh

JAKARTA, iNewsBogor.id - Tragedi mengenaskan terjadi ketika pesawat milik PT Semuwa Aviasi Mandiri (SAM Air) dengan registrasi PK-SMW Tipe Cessna Grand Caravan C208B dilaporkan hilang kontak dan mengalami kecelakaan di wilayah terpencil Papua hari ini, Jumat (23/6/2023).

Dalam upaya putus asa untuk mencari pertolongan, SAM Air sempat meminta bantuan kepada Susi Air. Namun sayangnya, bantuan tersebut tak dapat menyelamatkan pesawat yang jatuh.

Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas, dan Umum Dirjen Hubud Kementerian Perhubungan, Mokhammad Khusnu, mengatakan SAM Air sempat meminta pesawat Susi Air PK-VVK untuk melacak pesawat Cessna Grand Caravan C208B yang jatuh di Papua Pegunungan.

"SAM Air telah meminta bantuan kepada Pesawat Susi Air PK-VVK, untuk membantu melakukan pencarian posisi dan kondisi pesawat di area sekitar Lapter Poik," kata Mokhammad Khusnu dalam keterangannya hari ini.

Pesawat SAM Air, sebuah pesawat penumpang kecil yang mengangkut 4 penumpang dan 2 awak, hilang kontak dengan menara pengawas lalu lintas udara pada pukul 11:15 pagi WIT.

Pesawat tersebut dikabarkan sedang dalam perjalanan dari wilayah Elelim ke Poik, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

Setelah mengetahui hilangnya kontak dengan pesawat, SAM Air segera menghubungi operator penerbangan lainnya, termasuk Susi Air yang dikenal dengan keahliannya dalam operasi penerbangan di daerah terpencil.

Dalam panggilan tersebut, SAM Air meminta bantuan Susi Air untuk melacak posisi pesawat yang hilang dan memberikan pertolongan.

Susi Air segera merespons permintaan bantuan dan mengaktifkan tim penyelamatannya. Pesawat-pesawat Susi Air diterjunkan ke daerah yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat Sam Air. 

Namun, cuaca buruk dan medan yang sulit di daerah tersebut membuat upaya penyelamatan menjadi sangat menantang.

Setelah berjam-jam melakukan pencarian intensif, tim penyelamat Susi Air menemukan puing-puing pesawat SAM Air di daerah pegunungan yang sulit dijangkau.

Namun, sayangnya, tidak ada tanda-tanda kehidupan yang ditemukan. Tim penyelamat dengan susah payah mencoba mencari korban selamat, namun tidak berhasil menemukan siapa pun yang masih hidup.

​​​​​

Editor : Ifan Jafar Siddik