Usai fashion show, Maylaffayza Permata Fitri Wiguna selaku juri fashion show merasa senang karena semua yang terlibat memiliki semangat yang sama. Semangat lokal tapi gayanya internasional dan sangat mendunia. Karya yang dihasilkan dan diperlihatkan diharapkan bisa dipertahankan dengan semangat berkreatifitas.
Dosen LSPR ini menerangkan, Perca Fest 2023 merupakan bentuk pengabdian masyarakat oleh mahasiswa London School of Public Relation Institute Communications and Business dari rangkaian 4 mata kuliah.
"Jadi intinya adalah mahasiswa turun ke masyarakat mencari desa atau kelurahan yang memiliki potensi untuk dikembangkan yang dalam prosesnya tidak mudah, namun jadi pembelajaran bagi warga maupun mahasiswanya sendiri, kebanyakan tentang memberikan edukasi serta informasi di samping meningkatkan awareness maupun pengetahuan. Yang dilakukan para mahasiswa lakukan adalah sebuah rangkaian PR (public relation) untuk Kampung perca," jelas Maylaffayza.
Rangkaian PR yang dimaksud adalah membuat kampanye untuk sosial media, workshop atau melatih para ibu untuk mempergunakan akun platform bisnis online shop dan lainnya untuk mengaktivasi dan memahaminya.
Anak-anak berlenggok ria peragakan busana disaksikan Wali Kota Bogor Bima Arya saat Perca Fest 2023. (Foto : Istimewa)
"Saya melihat festival ini bagus banget karena tidak lepas dari fashion. Sebelum terbentuk seperti sekarang ini, saya bersama Ibu Wali Kota Bogor, mundar mandir memberikan dorongan dan dukungan yang awalnya untuk pemberdayaan masyarakat terutama para ibu di saat pandemi, semakin berkembang setelah Pemkot Bogor berkolaborasi dengan banyak pihak mengintervensi, sehingga menjadi kampung tematik dan destinasi wisata yang mampu menggerakkan roda perekonomian warga Kampung Sindangsari yang pada akhirnya menjadi pemasukan bagi Kota Bogor," tutur Wakil Ketua TP PKK Kota Bogor, Yantie Rachim.
Editor : Furqon Munawar