get app
inews
Aa Text
Read Next : Indonesia Galang Negara Sehaluan Berbagi Pengalaman Pertanian Kelapa Sawit Berkelanjutan

Kemenlu Siap Kawal Investasi India di Sabang Aceh

Senin, 17 Juli 2023 | 20:39 WIB
header img
Kemenlu siap kawal investasi India di Sabang Aceh. (Foto: Antara).

JAKARTA, iNewsBogor.id - Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Pelabuhan dan Perdagangan Bebas (BPKS), Junaidi, mengungkapkan bahwa Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berkomitmen untuk terus mengawal investasi India di Sabang.

Menurut Junaidi, rencana investasi India di Sabang telah disepakati sejak 2018 dan komitmen investasi tersebut telah tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara Republik Indonesia dan India.

Junaidi menjelaskan bahwa MoU ini diinisiasikan langsung oleh Kemenlu RI. Salah satu kesepakatan kerja sama dalam MoU tersebut adalah program pengembangan dan peningkatan ekonomi Aceh-Andaman dan Nicobar.

Dalam rangka menghormati semangat dan harapan besar dari rakyat Aceh, Kemenlu sangat serius dan antusias dalam mewujudkan kerja sama ini. Pada tahun 2019, Kemenlu telah menyusun Rencana Aksi (Plan of Action/ PoA) yang terdiri dari 6 Working Group (WG).

Tidak hanya itu, Kemenlu terus mendorong program kerja sama ini untuk mewujudkan investasi India dalam pengembangan Dermaga CT3 di Pelabuhan Sabang sebagai pelabuhan transhipment.

"BPKS Sabang menindaklanjuti pembahasan lanjutan untuk pengembangan kawasan Sabang bersama RITES India. BPKS dan RITES India menyepakati untuk melakukan studi kelayakan program pengembangan CT3 Pelabuhan Sabang, dimulai dari persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan hingga monitoring evaluasi kegiatan nantinya. Dalam menyiapkan studi ini RITES juga melibatkan pihak Perguruan Tinggi untuk memperoleh data dan analisa yang mendukung," kata Junaidi dalam keterangannya, dikutip Senin (17/7).

Pengembangan Dermaga CT3 Pelabuhan Sabang bertujuan untuk menjadi bagian dari pelabuhan transhipment di wilayah Barat Indonesia dengan fasilitas lengkap, termasuk gedung administrasi, gudang, bangunan perawatan, tower kontrol pelabuhan, peralatan navigasi, serta fasilitas layanan dan kargo.

BPKS dan RITES melakukan pembahasan studi terkait pengembangan Dermaga CT3 Pelabuhan Sabang dan telah mencapai tahap penyelesaian studi kelayakan. Hasil studi tersebut telah diumumkan oleh pihak India dalam rapat yang diadakan di Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Diskusi akan terus berlanjut hingga mencapai tujuan bersama dalam pembangunan Sabang, terutama dalam pengembangan pelabuhan yang sesuai dengan standar internasional.

Berdasarkan hasil studi, juga disampaikan bahwa pengembangan pelabuhan kargo (transhipment) di Sabang sangat strategis dan memiliki beberapa keuntungan khusus, termasuk pengurangan biaya pembangunan karena lokasi dermaga secara alami berada di kolam yang cukup dalam untuk melayani kapal kargo besar tanpa khawatir terjadi sedimentasi. Hal ini tidak memerlukan biaya tambahan untuk pengerukan atau perawatan kolam.

"Posisi pelabuhan yang direncanakan di Sabang ini merupakan jalur sutranya perdagangan wilayat timur barat, tepatnya di lintasan area selat Melaka, tentunya akan memberi deviasi besar pada waktu dan jarak tempuh kapal dari/ke tujuan," ujarnya.

"Jarak dan waktu yang relatif pendek, jelas memberi profit yang lebih besar. Sebagai pertimbangan besar juga, kemacetan lalu lintas di Sabang ini juga lebih stabil dibandingkan dengan pelabuhan hub tetangga yang sudah jenuh dan sibuk. Sebagian besar kargo transhipment India yang ditujukan ke pelabuhan kawasan ini akan memiliki keunggulan jarak jika pelabuhan Sabang dipertimbangkan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Junaidi menjelaskan bahwa rapat yang diadakan di Kemenlu RI sebagai Focus Group Discussion (FGD) mengenai pengembangan pelabuhan Sabang merupakan momen penting untuk mempresentasikan hasil studi kelayakan yang telah dilakukan oleh BPKS dan RITES India. Namun, FGD tersebut bukanlah keputusan final.

"Segala masukan dalam rapat tersebut memerlukan detail lanjutan baik dari India maupun Indonesia serta membutuhkan pendalaman dan kajian lebih lanjut," katanya.

Junaidi menjelaskan bahwa upaya yang telah dilakukan sejauh ini tidak akan berhasil tanpa dukungan dari berbagai pihak. Kerja sama dan investasi India di Sabang menjadi harapan baru bagi Aceh dalam mewujudkan cita-cita kemandirian daerah dan juga sebagai kehormatan bagi Indonesia yang dipilih sebagai wilayah yang layak dan memiliki potensi dalam berbagai aspek yang memberikan keuntungan tinggi bagi daerah tersebut.

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI, Rafli Kande, juga mengungkapkan hal serupa dalam Rapat Paripurna ke-30 masa persidangan V Tahun Sidang 2022-2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis, (13/7).

Rafli menyatakan bahwa investasi India di Sabang menjadi harapan baru bagi Aceh dalam mewujudkan cita-cita kemandirian daerah Indonesia.

"Upayakan agar hasil diskusi dapat mencarikan solusi yang menguntungkan bagi Kawasan Sabang, pro dan kontra harus menjadi energi untuk mendalami segala permasalahan," ucap Rafly.

Dalam mencapai tujuan ini, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, serta para pemangku kepentingan lainnya memberikan dukungan dan terus mengawal agar program investasi di Sabang ini dapat terlaksana sesuai ketentuan dan direalisasikan sesuai rencana awal.

Editor : Ifan Jafar Siddik

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut