Tak butuh waktu lama, warganet pun iku geram dengan akun yang menjajakan KTP dalam bentuk NFT di Opensea.
"Indonesia tidak ramah utk seniman. OpenSea dijajah, trakteer dijajah, musik dibajak, caption puisi dijiplak tanpa kasih sumber, desainer grafis dibayar seikhlasnya, konten kreator sering dipekerjakan di luar desc job," ujar seorang warganet.
"Ah yes, orang-orang indon dengan segala ke-fomo-annya. ngga akan pernah siap sama era internet 4.0 yang diidam-idamkan oleh pemerintah," kata yang lain.
"udh dibilang ge apa rakyat Indonesia itu masih pada kolot,blm siap dengan kemajuan teknologi ,ga mikirin resiko apa yg terjadi," sahut warganet lainnya.
"Baru juga terjun di nft, malah buming si gojali jadi rangorang ngikutin dia ,hadeuh," tutur warganet.
"Astaga org2 kok pada kebelet kaya raya spt ghozali. pantes aja NFT dulu hanya org2 tertentu yg tau haha, kalo udh dikenal luas beh org2 tren latah pada ikutan," ujar lainnya.
Menurut pantauan, Saat ini akun Indonesian Identity Card (KTP) Collection sudah tidak bisa diakses. Kemungkinan akun tersebut telah dihapus oleh pihak Opensea atau pemilik akun itu sendiri.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta