JAKARTA, iNewsBogor.id – Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia menurun signifikan pada 2023.
Angka pengangguran berhasil diturunkan pemerintah, dari 6,26 persen pada Februari 2023 menjadi hanya 5,45 persen pada 2023.
Tingkat kemiskinan juga terus menurun. Jokowi mengatakan, angka kemiskinan menjadi 9,63 persen pada Maret 2023.
Demikian disampaikan Presiden Jokowi saat memaparkan RAPBN 2024 dan Nota Keuangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
“Tingkat kemiskinan juga terus menurun menjadi 9,36 persen pada Maret 2023. Begitu juga dengan kemiskinan ekstrem yang turun dari 2,04 persen pada Maret 2022, menjadi 1,12 persen pada Maret 2023,” ucap Jokowi.
Selain itu, Jokowi mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi RI dalam tujuh kuartal terakhir konsisten berada di atas 5 persen.
“Pertumbuhan ekonomi selama tujuh kuartal terakhir sejak akhir 2021 secara konsisten berada di atas 5 persen,” ucapnya.
Jokowi menjelaskan, selama tiga tahun pandemi Covid-19 mewabah di dunia, korban meninggal dunia akibat virus itu mencapai 6,9 juta jiwa. Selain itu, situasi pandemi juga memicu terjadinya krisis perekonomian secara global.
Berdasarkan data IMF per Juli 2023 yang dipaparkan Jokowi, sedikitnya ada 39 negara yang kini terlilit beban utang besar. Namun, Jokowi bersyukur bahwa Indonesia bukan satu dari negara-negara tersebut.
Dia mengklaim Indonesia menjadi satu dari sedikit negara yang berhasil menangani Covid-19 dengan baik. RI bahkan menajdi negara yang mengatasi krisis kesehatan dan memulihkan ekonomi dengan cepat.
Pemulihan ekonomi yang cepat dan kuat telah membawa Indonesia naik kelas, masuk kembali ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah atas atau upper middleincome countries pada tahun 2022.
Jokowi menegaskan, pemulihan ekonomi Indonesia ini harus terus berlanjut untuk mencapai target yang dicita-citakan.
“Pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut. Semester 1 Tahun 2023, ekonomi nasional tumbuh 5,1 persen. Inflasi Indonesia juga semakin terkendali dan mencapai 3,1 persen sampai dengan Juli 2023,” pungkas Jokowi.
Editor : Ifan Jafar Siddik