Mengintip Seramnya Film Horor Indonesia Sijjin yang Diadaptasi dari Film Turki

BOGOR, iNewsBogor.id - Industri film horor di Indonesia semakin berkembang dan menawarkan berbagai pilihan menarik bagi penonton. Tahun 2023 menjadi saksi bagi deretan film horor yang meramaikan bioskop Tanah Air.

Salah satunya adalah "Sijjin," yang diadaptasi dari film horor Turki berjudul "Siccin." Film ini dikenal sebagai salah satu yang paling menyeramkan di Turki dengan enam sekuel yang telah dirilis. Diproduksi oleh Rapi Films bekerja sama dengan Sky Media dan Legacy Pictures, "Sijjin" menyajikan kisah mengerikan yang dijamin membuat penonton merinding.

Baca Juga

Kemah Terlarang Kesurupan Massal: Teror di Perkemahan Terinspirasi Kisah Nyata

Disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu dengan skenario Lele Laila, Hadrah Daeng Ratu sebelumnya telah berhasil menyutradarai film-film sukses seperti "Perjanjian Gaib" dan "Aku Tahu Kapan Kamu Mati."

Film ini membawa penontonnya ke dalam makna "Sijjin," yang konon merujuk pada tempat berkumpulnya roh-roh jahat. Dibintangi oleh Anggika Bolsterli, Ibrahim Risyad, Niken Anjani, dan Delia Husein, "Sijjin" menampilkan adegan mencekam yang akan membuat penonton terpaku pada layar.

Dengan alur cerita yang menegangkan, "Sijjin" mengisahkan tentang kiriman 5 teror malam yang dirancang oleh Irma (Anggika Bolsterli), yang terobsesi dengan sepupunya, Galang (Ibrahim Risyad). Meskipun Galang telah memiliki keluarga, Irma memendam obsesi untuk menjadi satu-satunya perempuan dalam hidupnya, bahkan berharap dapat dinikahi olehnya.

Baca Juga

Film Horor Tarot Resmi Tayang di Bioskop Indonesia

Film ini menghadirkan unsur magis dengan Irma mendatangi seorang dukun untuk meminta bantuan agar bisa dinikahkan dengan Galang. Dengan dukungan dukun tersebut, Irma mengirim santet kepada istri Galang dalam bentuk 5 teror malam, yang konon akan menyebabkan kematian bagi seluruh keturunan istri Galang.

Teror yang dialami oleh istri Galang mencakup berbagai momen mengerikan seperti kesurupan, gangguan mistis, percobaan bunuh diri, dan kematian yang akhirnya menghantui rumah Galang.

Namun, ironisnya, teror tersebut juga berbalik dan menghantui Irma sendiri, menggambarkan karma yang mengikuti tindakan negatifnya.

Editor : Ifan Jafar Siddik