JAKARTA, iNewsBogor.id - Isu netralitas Presiden Joko Widodo dalam gelaran Pilpres 2024, dampak pencalonan Gibran Rakabuming sebagai pendamping Prabowo Subianto, nyatanya tak menjadi kekhawatiran masyarakat. Temuan terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI), mayoritas publik percaya Jokowi tetap netral.Survei LSI dilakukan dalam rentang 3-5 Desember 2023, menempatkan 1.426 responden yang diwawancarai melalui sambungan telepon, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
“Temuan kami, mayoritas masyarakat, angkanya sebesar 60,2 persen, menilai Jokowi netral dan tidak berpihak kepada salah satu pasangan,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Debat Capres, Netralitas Pemilu, dan Elektabilitas’ secara virtual, Minggu, (10/12/2023).
Sementara pada anggapan sebaliknya, angkanya kian mengecil, mencapai 28,7 persen. Temuan tersebut menjadi potret bahwa masyarakat tak terlalu mengkhawatirkan netralitas Jokowi. Pasalnya, mayoritas publik percaya Jokowi tetap netral.
Pada temuan lain, LSI juga memotret persepsi publik terkait netralitas aparatur negara jelang Pilpres 2024. Hasilnya, Djayadi menjelaskan, sebanyak 60,5 persen menilai aparatur negara tetap netral, tidak berpihak kepada salah satu pasangan.
"Ada juga 28 persen publik yang mengkhawatirkan aparatur negara atau pemerintah tidak netral dalam gelaran Pemilu 2024 mendatang,” ungkap Djayadi.
LSI turut menanyakan pihak yang dianggap publik paling potensial melakukan kecurangan di Pemilu 2024. Mayoritas menjawab partai politik. Angkanya mencapai 17,1 persen.
“Setelah partai politik, tim sukses dianggap publik paling potensial melakukan kecurangan, angkanya 15,9 persen, setelahnya penyelenggara pemilu (13,6 persen),” kata Djayadi.
Editor : Furqon Munawar