JAKARTA, iNewsBogor.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluruskan penyebab kelangkaan pupuk yang belakangan melanda Indonesia.
Isu terkait kelangkaan pupuk ini diungkit oleh Prabowo Subianto saat debat antara calon presiden (capres) yang diselenggarakan KPU pada Selasa (12/12) lalu.
Dalam debat capres tersebut, Prabowo mempertanyakan penyebab kelangkaan pupuk di Jawa Tengah kepada Ganjar Pranowo, capres nomor urut 3.
“Menurut pandangan saya kelompok rentan itu juga termasuk para petani dan nelayan dan yang saya dapat setelah saya keliling, khususnya di Jawa Tengah, Pak Ganjar, petani-petani di situ sangat sulit dapat pupuk dan mereka mengeluh dengan kartu tani yang bapak luncurkan ini mempersulit mereka dapat pupuk,” ucap Prabowo.
Pertanyaan itu langsung mendapat sanggahan dari Ganjar. Ia awalnya mengungkapkan bahwa kelangkaan tidak hanya terjadi di Jawa Tengah, tetapi juga di daerah-daerah lain.
“Pak Prabowo, saya harus ingatkan, pupuk langka terjadi di Papua. Pupuk langka terjadi di Sumatera Utara, NTT, NTB, Kalimantan Timur, termasuk bensin,” ucapnya.
Selain itu, Ganjar turut mengungkit ketidaktahuan Prabowo terhadap isu-isu yang dihadapi petani. Padahal Prabowo berstatus sebagai bekas Ketua Himpunan Tani Indonesia (HKTI).
“Data petani kita tidak pernah beres, maka kalau kemudian satu data petani bisa kita kelola, maka distribusi pupuknya harus bisa sampai dan tepat sasaran. Pada saat yang sama kuota pupuk tidak boleh dibatasi, maka ini saya yang langsung telpon saat itu 'pak wapres please kasih tambahan, kalau tidak tidak cukup' dan ini terjadi di seluruh Indonesia, maka inilah yang harus kita kerjakan nanti,” tegas Ganjar.
Jokowi Jelaskan Penyebab Kelangkaan Pupuk di Indonesia
Sehari setelah debat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan dalam acara penyuluhan petani dan Babinsa se-Jawa Tengah.
Dalam acara yang digelar di Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (13/12) itu, Jokowi membahas krisis pangan yang sedang melanda dunia buntut terjadinya gelombang panas yang menyebabkan banyak petani gagal panen.
Selain itu, Jokowi juga mengungkit kelangkaan pupuk yang dipicu konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina. Diketahui, pasokan bahan baku untuk membuat pupuk berasal dari dua negara ini.
“Kelihatannya perangnya jauh. Saya dulu juga enggak membayangkan bahwa dampaknya akan sampai ke sini, khususnya untuk petani," ujarnya.
"Kenapa seperti itu? Perang di Ukraina antara Rusia dan Ukraina, kenapa berdampak pada petani? Karena lima pabrik pupuk yang kita miliki, lima industri pupuk yang kita miliki bahan bakunya itu dari Rusia dan Ukraina,” sambung Jokowi.
Jokowi mengatakan, kondisi di mana perang berkepanjangan antara Ukraina – Rusia membuat distribusi bahan baku untuk pupuk menjadi tersendat. Walhasil, terjadi kelangkaan pupuk di Indonesia sebagaimana diutarakan Ganjar.
“Karena perang, kapalnya tidak bisa membawa bahan pupuk untuk berlabuh ke semua negara. Tidak hanya Indonesia. Sehingga pupunya menjadi langka dan harganya naik. Ada problem di sana. Supaya kita semuanya tahu ini ada permasalahan apa,” ucap Jokowi.
Editor : Furqon Munawar