"Hal yang terjadi bukanlah hilangnya basis suara, tetapi lebih kepada adanya shock voters akibat langkah Pak Jokowi yang mendukung Pak Prabowo dengan rekayasa hukum yang kontroversial di Mahkamah Konstitusi," ujar Hasto dalam keterangannya, Selasa (26/12/2023).
Sebelumnya, dalam survei terbaru dari Litbang Kompas pada awal Desember 2023, elektabilitas partai koalisi pendukung Ganjar-Mahfud, seperti PDIP dan Partai Perindo, mengalami penurunan. Elektabilitas PDIP turun sekitar 6 persen dibandingkan dengan survei Agustus 2023. Jika pada Agustus elektabilitas PDIP berada di angka 24,4 persen, kini menjadi 18,3 persen. Sementara itu, elektabilitas PPP cenderung naik meskipun hanya sekitar 0,8 persen.
Hasto menyebutkan beberapa blunder yang dilakukan oleh lawan politik, terutama pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, diharapkan dapat membuat pemilih yang ragu semakin yakin untuk memilih PDIP.
Editor : Furqon Munawar