Prianto menyoroti ketersediaan lahan sebagai faktor penting dalam pembangunan perumahan. Di kota, mungkin sudah sulit mendapatkan lahan untuk permukiman. Hal ini membuat pemerintah mendorong pembangunan hunian vertikal. Namun, Prianto mengakui bahwa membangun rumah tapak (landed house) masih memungkinkan di pinggiran.
Taman Ide perumahan Badak Perkasa Group.
"Tapi ya konsekuensinya jauh dari kota besar. Okelah jauh dari kota, tapi sediakanlah bagi mereka akses ke fasilitas-fasilitas publik, seperti transportasi umum maupun jalan-jalan besar yang terintegrasi ke lokasi-lokasi strategis,” kata Prianto.
Dalam pengembangan perumahan Batara Parkview, Badak Perkasa Group memberikan kemudahan akses penghuni ke Stasiun Cikoya. Lokasinya tak sampai 100 meter dari Batara Parkview. Hal ini bertujuan untuk mempermudah mobilitas penghuni yang bekerja di perkotaan dan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.
Batara Parkview juga terhubung dengan lokasi hunian strategis. Ke arah Timur Laut, tak sampai 10 menit berkendara, tengah dibangun kota modern Podomoro Tenjo yang nantinya akan menjadi pusat hunian, bisnis, pendidikan, maupun perbelanjaan. Prianto mengatakan Badak Perkasa Group berkomitmen membangun jalan besar untuk bisa tembus ke Kota Podomoro Tenjo.
Gerbang masuk menuju perumahan Batara Parkview. (Foto: FB Batara Parkview).
“Kalau nanti sudah dibangun jalan tembusnya dari Batara, paling sekitar 5 menit berkendara sampai,” katanya.
Badak Perkasa Group juga membuka diri terhadap program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) 35 tahun yang aturannya sedang digodok pemerintah. Hunian ini ditujukan bagi generasi muda yang berpenghasilan rendah dengan menyediakan rumah vertikal.
Editor : Furqon Munawar