"Belajar dari negara lain, kita ingin menangani varian Omicron di negara Indonesia dengan manajemen yang lebih baik dari saat menangani varian delta di 2020 dan 2021," ujar Presiden.
Kepala negara mengatakan, tren kasus Omicron di Indonesia sampai saat ini 93 persen kasusnya ada di Jawa dan Bali. Hal yang patut disyukuri yakni tingkat perawatannya rendah, penggunaan ICU juga masih rendah, kematian juga sangat rendah jika dibandingkan varian delta. Namun untuk DKI Jakarta, Jabar, Jateng, harus berhati-hati karena tren kasusnya terus naik.
"Kami memperkirakan setelah Jawa Bali 3-4 minggu gelombang Omicron ini akan meluas keluar dari Jawa Bali. Sehingga semuanya harus siap secara detail. Jangan sampai Omicronnya datang, RS belum siap, oksigen, obat-obatan belum disiapkan. Jadi segera siapkan diri menghadapi gelombang Omicron," imbuhnya.
Jokowi menjelaskan, karakter pasien yang dirawat di rumah sakit secara nasional 93 persen tanpa komorbid dan 7 persen dengan komorbid. Ia menegaskan pasien bergejala ringan dan tanpa gejala prioritaskan untuk isoman, sementara rumah sakit hanya diperuntukkan yang bergejala sedang, berat dan kritis.
Editor : Hilman Hilmansyah