Selain itu, Dinkes juga aktif melibatkan masyarakat dalam upaya pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dengan melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) mandiri satu minggu sekali.
"Dalam pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti, kami melakukan fogging focus, penggunaan biolarvasida (bakteri pemakan jentik) secara biologis, dan PSN Aedes aegypti secara fisik," jelasnya.
Tidak hanya itu, Dinkes juga meningkatkan kecepatan diagnosis DBD dengan menggunakan NS-1 yang didistribusikan ke puskesmas.
"Pengelolaan penderita secara tepat di fasilitas kesehatan untuk mencegah kematian, penguatan sistem surveilans untuk deteksi dini, pencegahan dan pengendalian kasus serta KLB DBD, menggerakkan penerapan PSN pada 7 (tujuh) tatanan, meliputi tatanan pemukiman, tempat kerja, tempat pengelolaan makanan, sarana kesehatan, institusi pendidikan, tempat umum dan sarana olahraga," tambahnya.
Editor : Ifan Jafar Siddik