Tolok ukur itu semua digunakan untuk melihat seberapa jauh suatu kota dapat mengelola berbagai sumber daya secara efektif dan efisien menyelesaikan berbagai masalah serta memberikan layanan yang dapat meningkatkan kualitas hidup warganya.
Dia menekankan, bahwa kota menjadi objek riset karena dewasa ini urbanisasi masyarakat sudah tak terbendung. Akibatnya, kepadatan di perkotaan tak bisa dielakkan. Kepadatan di kota itu membuat kondisi gas karbon tidak terkontrol, sehingga mempengaruhi iklim.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, Deni Wismanto menyebutkan, ada beberapa program peduli terhadap perubahan iklim, di antaranya Program Bogor Lancar (Rerouting dan shifting transportasi publik, angkot berbahan bakar gas), Program Bogor Merenah (pembangunan pedestrian dan jalur sepeda, program kampung bersih dan hijau/lomba kebersihan, Program benah kampung, program kampung iklim), Program Bogor Tanpa Plastik (Botak), Program TPS3R dan bank sampah, program Sekolah Adiwiyata, Sekolah Berbudaya Lingkungan.
“Sebetulnya ini program Pemerintah Kota Bogor secara komprehensif dan melibatkan beberapa instansi,” katanya, Senin (14/2/2022).
Editor : Hilman Hilmansyah