get app
inews
Aa Text
Read Next : Mengenal Sosok Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo: Kapolri Pertama, Bapak Kepolisian RI asal Bogor

Bupati Bogor : Kendalikan Covid-19, Angka Keterisian RS di Jawa Barat Capai Rekor Terendah

Jum'at, 14 Mei 2021 | 09:43 WIB
header img
Bupati Bogor Ade Yasin (Foto: @ademunawarohyasin)

BogorRaya, iNews.id - Jawa Barat dinilai berhasil mengendalikan kasus Covid-19. Berdasarkan data yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, angka keterisian rumah sakit di Jawa Barat selama setahun terakhir mencapai rekor terendah yaitu hanya 30 persen.

Hal itu disampaikan Bupati Bogor Ade Yasin usai bersilaturahmi dengan Gubernur, Bupati dan Wali Kota se-Jawa Barat secara virtual pada hari pertama Hari Raya Idul Fitri. Ade Yasin mengikuti silaturahmi virtual tersebut di Pendopo Bupati Bogor, Cibinong, Kamis (13/5/2021).

“Saya mengikuti acara silaturahmi virtual bersama Gubernur Jawa Barat dan Bupati/Wali Kota se-Jawa Barat. Alhamdulillah tahun ini angka keterisian rumah sakit di Jawa Barat mencapai rekor terendah hanya 30 persen,” papar Ade Yasin melalui akun instagramnya @ademunawarohyasin.

Mengutip penyampaian Gubernur Jawa Barat pada acara silaturahmi virtual tersebut, tahun 2020 rata-rata keterisian rumah sakit mencapai 50 sampai 60 persen. Kemudian, naik hampir 80 persen di awal januari 2021. Lalu, sebelum Hari Raya Idul Fitri ini turun drastis menjadi 30 persen.

Pada kesempatan tersebut, lanjut Ade Yasin, Gubernur Jawa Barat juga menyampaikan terima kasih kepada para pimpinan daerah yang telah berusaha semaksimal mungkin mengendalikan Covid-19 di wilayah. “Meski serba keterbatasan, pelaksanaan hari Raya Idul Fitri tahun ini tetap khidmat. Tetap waspada dan jangan lengah,” papar Ade.

Dalam silaturahmi tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengucapkan terima kasih dan apresiasi karena dapat mengendalikan kasus Covid-19. “Oleh karena itu, saya menghaturkan terima kasih kepada Bupati dan Wali Kota yang sudah dapat mengendalikan Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Namun, jangan pernah menurunkan kewaspadaan seperti di India. Angka kematiannya bisa mencapai 4.000 orang setiap hari. Mereka menurunkan kewaspadaan karena merasa vaksinasi sudah berhasil dan melakukan pelonggaran protokol kesehatan,” ucapnya.

Ridwan Kamil juga menambahkan, pelaksanaan salat Idul Fitri tahun ini bisa berjalan tanpa terkendala. “Kami juga merasakan bagaimana sedihnya merayakan Idul Fitri dengan larangan mudik. Beberapa keputusan yang mungkin dirasakan tidak nyaman oleh masyarakat harus kita ambil.”

Namun, bagaimanapun, tahun kedua Idul Fitri ini pandemi Covid-19 belum usai. Semoga kita semua diberikan kesabaran dalam mengedukasi masyarakat dan ketabahan dalam menghadapi dinamika-dinamika di lapangan,” tuturnya.

Selanjutnya, Ridwan Kamil menjelaskan, berdasarkan catatannya, di Jawa Barat terdapat 99 persen masyarakat yang taat kepada pemerintah untuk tidak mudik. “Sekitar satu persen saja yang tetap memaksakan diri untuk mudik. Saya terus berdoa semoga masyarakat semakin taat selama pemimpinnya juga memberikan keteladanan,” jelasnya.

 

 

Editor : Hilman Hilmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut