Menurut Dr. Rimun, salah satu kelemahan proyek berskala besar adalah kurangnya komunikasi yang bermakna _(meaningfull)_ kepada masyarakat, yang berpotensi memicu ketidakpercayaan dan penolakan dari warga lokal.
Dengan melibatkan warga serta mendengarkan masukan mereka, pengembang dapat lebih memahami dan menghargai perspektif komunitas, yang juga akan mengurangi risiko konflik di kemudian hari.
Peringatan Penting bagi Pengembang
Wawancara dengan Dr. Rimun Wibowo ini menyoroti pentingnya menerapkan prinsip ESG dalam proyek besar seperti PIK 2. Menurutnya, ESG bukanlah sekadar formalitas tetapi sebuah kebutuhan nyata untuk melindungi masyarakat serta ekosistem.
“Jika prinsip-prinsip ESG tidak diterapkan dengan ketat, maka dampak yang muncul bisa sangat merugikan, baik bagi masyarakat maupun proyek itu sendiri,” tegasnya.
Dr. Rimun berharap pelajaran dari insiden yang telah terjadi dapat mendorong pengembang untuk lebih mengutamakan keselamatan masyarakat dan lingkungan. “Ini adalah tanggung jawab bersama, dan sangat penting untuk menempatkan keselamatan publik sebagai prioritas,” pungkasnya.
Editor : Furqon Munawar