“Kegiatan ini harus menjadi sarana pembentukan karakter yang positif tanpa ada unsur paksaan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan peserta dan memastikan ketersediaan makanan yang layak serta sesuai preferensi.
Dr. Rimun Wibowo, selaku pembina Atmawana yang juga menjabat Kaprodi Ilmu Lingkungan, FTS, UIKA, memuji organisasi ini sebagai wadah pembentukan softskill dan hardskill.
“Di Atmawana, mahasiswa dilatih kepemimpinan, penyelesaian konflik, manajemen waktu, empati, kedisiplinan serta akhlaqul karimah. Selain itu, hampir semua tahapan pembinaan melibatkan fisik, seperti mendaki, survival, dan penelitian lingkungan biofisik maupun sosial,” jelasnya.
Peserta Diksar Angkatan XXVII Mapala Atmawana UIKA Bogor mengabadikan momen bersama usai pelepasan. (Foto : Istimewa/iNewsBogor.id)
Dr. Rimun juga mengapresiasi perubahan besar Atmawana yang telah meninggalkan tradisi perpeloncoan. “Kini kegiatan lebih terarah, bermanfaat, dan membangun kemampuan peserta,” tambahnya.
Editor : Furqon Munawar