Umar bin Khattab dan Shalahuddin al Ayyubi merupakan dua sosok agung yang sangat lekat dalam memori umat Islam. Kebesarannya bukan hanya diakui umat Islam, bahkan non Islam.
Dua sisi kepahlawanan yang begitu melekat di benak umat Islam dari dua sosok ini adalah pembebasan Baitul Maqdis serta toleransi yang begitu tinggi menjamin kehidupan beragama umat lain. Berikut faktanya.
Era Umar bin Khattab
Pada tahun 15 H / 636 M, disaksikan oleh Khalid bin Walid, Amru bin Ash, Abdurrahman bin ‘Auf dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhum, perjanjian agung yang diinisiasi oleh Umar bin Khattab r.a. (w. 644 M) di Bumi Baitul Maqdis menorehkan sejarah baru bagi kerukunan umat beragama. Pasalnya, pada momentum sangat bersejarah ini, Khalifah Kedua ini membuat perjanjian yang dikenal dengan Perjanjian Elia.
Bagi yang memperhatikan dan menelaah secara saksama kandungan perjanjian ini, maka tidak akan terbantahkan bahwa di dalamnya mengandung jaminan keamanan bagi pemeluk agama.
Perjanjian ini berisi jaminan keamanan bagi penduduk Elia. Keamanan menyangkut jiwa, harta, gereja, salib, orang lemah, orang merdeka, dan semua agama. Gereja dilindungi. Tidak akan dirusak, dikurangi, bahkan dipindahkan. Termasuk salib dan harta mereka juga dilindungi.
Editor : Hilman Hilmansyah