get app
inews
Aa Text
Read Next : Dua Tersangka Mafia Tanah di Bogor Diciduk, Diduga Jual Tanah Tanpa Hak ke Keluarga Petinggi TNI

Pengembang Rusak Hutan di Lereng Gunung Salak, Warga Kabupaten Bogor Minta Wakil Rakyat Bertindak

Senin, 17 Februari 2025 | 21:13 WIB
header img
Tampak lahan hutan di lereng Gunung Salak, Blok Kuta, Cijeruk, Kabupaten Bogor yang sudah berubah rata dengan tanah akibat kegiatan cut and field pihak pengembang. (Foto : Istimewa)

BOGOR, iNewsBogor.id - Perwakilan warga Desa Tajurhalang, Kecamatan Cijeruk, mengadukan kerusakan lingkungan akibat proses cut and field atau perataan tanah menggunakan Buldozer dilakukan pihak pengembang, di Kampung Blok Kuta, RW 02. Sebab jika dibiarkan, gundulnya hutan di lereng Gunung Salak tersebut, akan membawa bencana, banjir juga tanah longsor.

Kondisi (kerusakan lingkungan-red) tersebut diungkapkan tokoh masyarakat Desa Tajurhalang, H.Saepulloh, saat hadir dalam kegiatan Reses anggota DPRD Dapil 3 Kabupaten Bogor di halaman Kantor Kecamatan Cijeruk. Senin (17/2/2025). Warga meminta para wakil rakyat untuk meninjau lokasi karena jauh sebelumnya warga telah menggelar aksi penolakan.


Tokoh masyarakat Desa Tajurhalang, H. Saepullah (barisan belakang pegang mic) saat mengadukan kerusakan lingkungan pada Reses Anggota DPRD Kabupaten Bogor, di Cijeruk. (Foto : Istimewa)

 

"Dampak yang akan terjadi gundulnya hutan dibukit Gunung Salak atau di blok Kuta, dikhawatirkan akan menimpa tiga desa, desa Tajurhalang, Palasari, dan juga desa Tanjungsari, berupa bencana longsor dan banjir," ungkap H.Saepulloh saat  hadir di kegiatan Reses.

Menurutnya, kekhawatiran warga sangat beralasan, karena banyak rentetan kejadian yang menimpa di daerah lain akibat gundulnya hutan di pegunungan. Banyak warga masyarakat yang khawatir dengan adanya kegiatan penggundulan hutan oleh pengembang dengan menggunakan alat berat buldozer.

"Kami mohon para wakil rakyat untuk meninjau langsung lokasi perataan tanah di lereng Gunung Salak,” pintanys di depan para wakil rakyat.


Salah seorang Pengurus Karang Taruna Desa Tajurhalang saat mendatangi Lokasi parataan tanah menggunakan buldozer milik pengembang. (Foto : Istimewa)

 

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Wawan Haikal Kurdi menegaskan, persoalan lingkungan harus mendapat perhatian khusus terlebih penggundulan hutan dilereng gunung. Untuk itu, ia akan berkomunikasi dengan koleganya sesama anggita DPRD Komisi I untuk mendapatkan atensi dan menindaklanjutinya dengan meninjau fakta lapangan.

“Ini persoalan lingkungan yang harus mendapat perhatian khusus karena dampaknya akan beresiko jika tidak dilakukan pencegahan. Nanti komisi satu atau semua anggota dewan dapil 3 akan kelokasi,” ujar Wanhaik yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor itu.

Sementara itu, Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Bogor, Ismail yang turut juga dalam kegatan reses, tegas memastikan semua anggota DPRD Dapil 3 akan turun kelokasi perataan tanah yang diduga merusak lingkungan. Ia berjanji agenda peninjauan lapangan akan dijadwalkan segera setelah Bupati dan Wakil Bupati Bogor Terpilih dilantik.


Para anggota DPRD Dapil 3 Kabupaten Bogor saat reses guna menampung aspirasi warga masyarakat di Cijeruk. (Foto : Istimewa)

 

“Sesuai arahan dari Wakil Ketua DPRD semua turun kelokasi dari dapil 3, untuk memastikan status tanah dan peruntukan peratan tanah tersebut yang sempat di protes warga,” ucapnya.

Editor : Furqon Munawar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut