Kadin Jabar dan Gubernur Dedi Mulyadi Dorong Investasi Berkelanjutan di Kawasan Rebana

Kemudian Dedi Mulyadi menyinggung perusahaan yang membangun pabrik di Jawa Barat justru berkantor pusat di daerah lain. Hal itu kata Dedi berimbas pada pajak penghasilan yang dibayar justru bukan di Jabar.
"Lebih rumit lagi misalnya Jakarta punya kantor hanya ukuran 30x40 meter itu bisa menghasilkan pendapatan daerah miliaran kenapa karena PPh 21 yang di wilayah Jawa Barat, itu karena kantor pusat industrinya di Jakarta, maka bagi hasilnya di Jakarta," tegasnya.
Karena itu, Dedi menginginkan ke depan agar perusahaan yang memiliki pabrik untuk juga membuka kantor pusat di Jawa Barat. Dia tidak ingin Jabar hanya merasakan dampak negatif dari adanya kawasan industri.
"Ini kan harus dibenahi jangan ada satu daerah menanggung residu industri tapi di daerah lain menikmati dari penderitaan orang lain, ini yang segera dimulai dalam iklim investasi di Indonesia," katanya.
Senada dengan itu, Almer Faiq Rusydi menegaskan komitmen Kadin Jawa Barat untuk menjadi mitra utama dalam percepatan investasi di wilayah ini. "Kadin siap menjembatani kebutuhan dunia usaha dengan arah kebijakan pemerintah daerah, termasuk mendorong investasi hijau dan berbasis teknologi di jantung Jawa Barat," ungkapnya.
Editor : Furqon Munawar