Main Aplikasi Kencan, Mengaku Janda, dan Jadi Korban Sendiri: Drama Nyata dari Sukabumi
Psikolog menilai bahwa fenomena seperti ini menjadi cermin rapuhnya hubungan emosional dalam rumah tangga modern. Di tengah tekanan hidup dan jarak komunikasi, banyak pasangan merasa sendirian — meski tidur dalam satu ranjang.
Dan di situlah godaan digital mulai mengambil alih.
Fenomena “main Tinder tapi ngaku janda” bukan sekadar cerita skandal. Ini adalah potret tentang manusia yang haus validasi, tentang perempuan yang merasa tidak didengar, dan tentang bagaimana dunia digital memudahkan siapa pun untuk menciptakan versi baru dari dirinya sendiri.
Namun seperti semua kebohongan, cepat atau lambat kebenaran akan datang. Dan ketika itu terjadi, rasa malu dan penyesalan jauh lebih besar daripada kesepian yang dulu coba dihindari.
“Kebohongan mungkin memberi kehangatan sesaat, tapi kebenaran adalah satu-satunya hal yang bisa menyembuhkan,” tulis R dalam catatan refleksi pribadinya.
Editor : Ifan Jafar Siddik