Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026
Jika sudah resmi beroperasi, area lintasan trem akan dikembangkan. Moda transportasi umum ini nantinya akan melintasi area Sistem Satu Arah (SSA) atau Kebun Raya Bogor. Panjang lintasan yang diperlukan mencapai 7 hingga 9 kilometer.
Dedie memastikan bahwa pada tahapan ini pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Kita ingin mengedukasi masyarakat agar terbiasa bahwa trem perkotaan ini menjadi solusi transportasi publik masa depan yang hijau dan ramah lingkungan,” paparnya.
Bobot trem sendiri tidak jauh berbeda dengan truk ataupun bus. Oleh karena itu, di garansi bahwa moda transportasi umum ini dinilai aman saat melintasi area jembatan seperti Otista.
“Alhamdulillah pada hari ini kita sudah sampai pada momentum yang sangat penting di mana trem itu bisa segera dimulai di Kota Bogor,” tegas Dedie.
Sementara itu, Direktur Utama PT INKA, Eko Purwanto mengaku bahwa pihaknya merasa terhormat karena telah didukung oleh Pemkot Bogor dalam pengembangan industri transportasi dalam negeri.
Eko memberikan garansi bahwa trem buatannya tidak kalah dengan produk-produk luar negeri. Dia menambahkan, pihaknya akan menanggung seluruh sarana uji coba.
“Ini sudah sejak 2018 dan sudah kami lakukan uji coba di beberapa lintasan, seperti di Solo dan saat ini juga disambut baik oleh Pemkot Bogor. Untuk uji coba kami akan siapkan sarananya,” terang Eko.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, uji coba trem di Kota Bogor akan dilakukan pada tahun 2026 mendatang. Jika sudah resmi beroperasi, transportasi publik ini akan memiliki 17 halte.
Kereta trem ini nantinya berfungsi sebagai feeder dari LRT yang direncanakan tembus hingga ke Terminal Baranangsiang. Dedie berharap, langkah ini dapat mengurai kemacetan di Kota Hujan.
Editor : Ifan Jafar Siddik